Radarlampung.co.id - Ustadz Khoirul Anam, warga Kampung Wonorejo, Kecamatan Penawaraji, Tulangbawang, kaget bukan main. Itu setalah ia melihat anak didiknya memegang aksesoris, kaset, serta buku pemahaman tentang agama Nasrani. Setelah ditelusuri, ternyata para anak didik yang semuanya beragama muslim tersebut mendapatkan barang-barang tersebut dari balai kampung setempat. Hal ini disampaikan Ustadz Khoirul saat musyawarah penyelesaian permasalahan di Kantor Kemenag Tulangbawang, Jumat (8/10). \"Saya tidak masalah jika anak didik saya mendapatkan bingkisan yang isinya sandal, sepatu, atau peralatan sekolah. Namun di situ juga disisipkan kalung salib, buku pemahaman agama nasrani, cangkir bergambar salib, dan lainnya,\" kata Ustadz Khoirul ketika menceritakan duduk permasalahan. Menurutnya, sebagai guru mengaji dan seorang muslim, ia tidak bisa diam ketika anak didiknya mendapatkan bingkisan tersebut. \"Ini hak saya sebagai seorang muslim dan guru ngaji untuk membentengi anak didik dan agama Islam. Mungkin ada yang menganggap ini masalah kecil, tapi bagi saya tidak. Makanya saya banyak meminta pendapat dalam forum ini. Itulah keluhan saya sebagai guru ngaji,\" terangnya. Sementara itu, Kepala Kampung (Kakam) Wonorejo Jumbadi menceritakan awal mula adanya permasalahan tersebut. Peristiwa itu bermula saat ia dihubungi Pendeta Timotius beberapa hari sebelum kegiatan pembagian bingkisan di balai kampung Wonorejo. \"Beliau mengatakan ada banyak bingkisan yang diterima oleh pihak gereja dari yayasan. Kemudian, karena jemaat gereja di kampung Wonorejo tidak begitu banyak, pak Pendeta Timotius menyampaikan usulan jika ingin berbagi kepada masyarakat sekitar,\" ungkapnya. Sebagai kepala kampung, Jumbadi menyambut baik usulan Pendeta Timotius. Sebab, lanjutnya, pada tahun 2019 lalu pihak gereja juga pernah memberikan bingkisan berupa mainan anak-anak serta peralatan sekolah. Jumbadi mangaku tidak ingin menghalangi niat baik seseorang untuk berbagi. Pada Sabtu (2/10), pihak gereja dibantu aparatur kampung membagikan bingkisan tersebut kepada masyarakat yang membawa anak mereka berkumpul di balai kampung Wonorejo. Sebelum kegiatan pembagian bingkisan dimulai, Jumbadi memberikan sambutan dan arahan. Ia menyampaikan kepada masyarakat yang mayoritas beragama muslim, jika tidak ingin menerima bingkisan tidak apa-apa karena itu hak masing-masing warganya. \"Saya sampaikan, jika ada sesuatu yang tidak berkenan dalam bingkisan tersebut silahkan dikembalikan. Saya tidak ingin gara-gara bingkisan ini terjadi perpecahan,\" kata kepala kampung. Jumbadi mengaku, saat itu pihaknya memang tidak melihat terlebih dahulu isi bingkisan tersebut. \"Kalau memang apa yang saya lakukan salah, saya siap menerima risiko. Saya cuma berharap toleransi umat beragama di kampung saya terjaga dengan adanya kegiatan saling berbagi,\" ujarnya.
Guru Ngaji di Tuba Kaget, Anak Didiknya Dibagikan Buku Pemahaman Nasrani
Jumat 08-10-2021,16:40 WIB
Editor : Ari Suryanto
Kategori :