Refocusing Anggaran dan Inovasi Pemda untuk Meminimalisir Dampak Pandemi Covid-19

Rabu 01-09-2021,23:35 WIB
Editor : Alam Islam

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah menekankan pentingnya realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya mengatasi dampak pandemi virus Corona. Refocusing anggaran dari transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) di tahun anggaran 2021 merupakan salah satu upaya yang telah diwujudkan secara konkret melalui penggunaan dana nagi hasil (DBH) yang dioptimalkan untuk mendukung penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi serta penggunaan minimal sebesar 8% dari dana alokasi umum (DAU) untuk vaksinasi Covid-19 dan insentif tenaga kesehatan daerah (Inakesda). “Pemerintah daerah (Pemda) diharapkan dapat mempercepat penyerapan anggaran guna memanfaatkan APBD dalam membantu masyarakat, usaha kecil menengah (UKM) dan penanganan Covid-19. Hal ini dapat diimplementasikan melalui anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sesuai kewenangan masing-masing pemda,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Economic Talk yang diselenggarakan Pengurus Besar HMI, Selasa (31/8). Hartarto mengatakan, alokasi TKDD TA 2021 sebesar Rp780,48 triliun. Dari jumlah tersebut, earmarked DAU/DBH, sana insentif daerah (DID), dana desa, dan bantuan operasional kesehatan (BOK) untuk penanganan Covid-19 baru terserap 37,77%. Pada 24 Agustus 2021, earmarked DAU/DBH untuk penanganan Covid-19 secara nasional sebesar Rp10,95 triliun (27,97% dari anggaran). Dalam penanganan pandemi ini, lanjut Airlangga, pemda diharapkan dapat bergerak cepat dan berinovasi. Baik berupa bentuk kebijakan dalam kewenangannya, maupun program-program kerja. Beberapa inovasi dari beberapa daerah yang dapat direplikasi seperti dari Kabupaten Kudus yang sudah berhasil menekan angka kasus Covid-19 dengan mewajibkan isolasi terpusat (isoter) ketika kasus aktif sedang pada puncaknya. Inovasi lainnya, aksi tanggap Pemda Kalimantan Selatan yang membantu membeli hasil panen petani untuk kemudian disumbangkan kepada masyarakat yang sedang isolasi mandiri (isoman). Kemudian, di Kota Palu terdapat Kampung Tangguh dengan Posko PPKM dan Posko Induk Kelompok Informasi Masyarakat yang didukung Duta Covid-19 untuk mengedukasi masyarakat agar taat protokol kesehatan. \"Selain menganjurkan pelaksanaan inovasi kepada pemda, target program vaksinasi juga harus dicapai, supaya kita dapat mempersiapkan diri hidup bersama dengan Covid-19 dan mengubah pandemi menjadi endemi,\" tegasnya. Total vaksinasi yang telah diberikan hingga akhir Agustus ini menembus angka lebih dari 100 juta dosis. Secara global menempatkan Indonesia pada urutan ke-7 untuk jumlah suntikan yang telah diberikan. “Strategi percepatan vaksinasi di daerah salah satunya dilakukan dengan menyediakan dashboard untuk memonitor stok vaksin secara real time. Khusus untuk daerah aglomerasi, di mana terdapat aktivitas ekonomi dan mobilitas yang tinggi, pemerintah memberi alokasi tambahan dan peningkatan dukungan tenaga vaksinator dari TNI/Polri dan lembaga lainnya,” tutup Airlangga. (rls/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait