Rekor Dunia! Lukisan Mona Lisa 10,7 Meter Ini Dibuat dari Kerupuk Beras

Radarlampung.co.id - Lukisan Mona Lisa terkenal di dunia. Banyak orang membuat replika lukisan Ini, termasuk replikanya yang dibuat dari susunan kerupuk beras. Setelah beberapa tahun yang lalu seniman asal Italia membuat mozaik lukisan Mona Lisa, dari tumpukan roti panggang dengan panjang sekitar 8 meter. Kini giliran Jepang, yang menghadirkan replika lukisan Mona Lisa menggunakan kerupuk beras dan berhasil mencetak rekor baru di Guinness World Record. Dilansir dari Guinness World Records (23/10), sekitar 200 orang berkumpul di kota Soba, salah satu wilayah di Tokyo Utara, Jepang. Mereka berkumpul untuk membuat replika lukisan Mona Lisa paling besar di dunia, tapi menggunakan kerupuk beras sebagai bahan utamanya. [caption id=\"attachment_21764\" align=\"alignnone\" width=\"700\"] Foto: Guinness World Records[/caption] Hasilnya lukisan legendaris kaya Leonardo da Vinci ini berhasil menarik perhatian, hingga mencetak rekor dunia baru. Dibutuhkan sekiranya sekitar 23,360 kerupuk beras, dengan total panjang sebesar 10,7 meter. Mengalahkan rekor sebelumnya yang hanya mencapai 8 meter saja. Mozaik ini memang digunakan untuk membantu mempromosikan Soka Senbei atau kerupuk beras tradisional Jepang, yang berada di wilayah Soka. Sekaligus mencetak rekor dunia baru untuk kerupuk beras terbesar di dunia. Kerupuk beras ini terkenal dengan rasa gurih dan renyah. Sehingga pihak pemerintah kota Soka memutuskan untuk menggunakan Soka Senbei, sebagai alat mempromosikan kota Soka sekaligus camilan kerupuk beras atau rice crackers. Untuk merampungkan karya seni ini, dibutuhkan sekitar 12 produsen kerupuk beras lokal yang menyediakan 7 rasa berbeda. Kerupuk beras ini tersedia dalam berbagai warna, sehingga alur warna mozaik ini persis seperti lukisan Mona Lisa. Tidak hanya kerupuk beras saja, kecap asin, biji wijen, dan matcha juga digunakan sebagai pewarna mozaik. Nantinya, setelah mozaik ini selesai dan diabadikan. Semua kerupuk beras akan didonasikan kepada anak-anak yang turut berpartisipasi di Soka. (dtc/rlo)