Heboh Seniman Mural Underpass Diserang, Begini Kronologi Lengkapnya

Minggu 15-09-2019,11:12 WIB
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Puluhan seniman mural yang tengah menyelesaikan pekerjaan melukis di underpass Unila mendapat serangan brutal. Penyerangan datang dari sekelompok oknum sekira pukul 03.00 WIB, Minggu (15/9). Kepala Dinas Pariwisata Bandarlampung M. Yudhi membenarkan kabar kejadian tersebut. Menurutnya, berdasarkan informasi yang didapat, saat itu beberapa seniman mural sedang mengejar target lukisan di underpass Unila. Diduga, pelaku tidak terima ketika para seniman melarang sekelompok pelaku menerabas jalur underpass yang sedang ditutup tersebut. Akhirnya terjadilah cekcok yang berujung pengeroyokan. Satu seniman mengalami luka cukup berat, darah mengucur dari kepala dan dahi korban. Terlihat, beberapa seniman tergeletak kelelahan di Mapolsek Kedaton pasca mengalami pengeroyokan dan kantuk semalam bergadang. \"Semalaman itu ada 25 orang seniman. Mereka seperti biasa tengah mengejar menyelesaikan lukisan di underpass. Sementara aktivitas diberhentikan hingga waktu yang belum ditentukan sampai benar-benar kondusif,\" terang Yudhi kepada Radar Lampung. Satu Pelaku Diamankan HINGGA berita ini diturunkan, beberapa seniman berada di Polsek Kedaton untuk dimintai keterangan. Yudhi berujar bahwa belum diketahui secara pasti motif pelaku melakukan penyerangan. \"Mereka menggendarai sebuah mobil,\" kata Yudhi. Dirinya bilang, ada satu pelaku yang telah berhasil diamankan di Polsek Kedaton. Namun, dirinya tak mengetahui jumlah pelaku yang sebenarnya. \"Ada satu yang saya lihat yang diamankan, saya belum tahu (seluruhnya) berapa orang,\" ujarnya. Dari informasi yang dihimpun radarlampung.co.id, Tri (23), warga Rajabasa, Bandarlampung diamankan Petugas Opsnal Polsekta Kedaton. Ya, Tri diringkus lantaran diduga kedapatan mengganggu pelukis mural dengan menyerang secara brutal di kawasan underpass Rajabasa, Minggu, pukul 03.00 WIB. Tri diamankan oleh Tim Opsnal yang saat itu sedang bertugas di sekitar tempat lokasi kejadian, sesaat setelah melakukan penyerangan. Kapolsek Kedaton Kompol M. Daud mengatakan, Tri mencoba kabur. \"Habis dia nyerang itu dia kabur, tapi tim yang ada di sana langsung menangkap yang bersangkutan,\" katanya, saat ditemui di Mapolsek Kedaton, Minggu siang. Menurutnya, dari kejadian itu satu orang terluka cukup parah. Korban terluka yakni Andre (36), warga Kemiling, Bandarlampung. Korban mengalami luka di bagian kepala dan harus menjalani perawatan. \"Korban saat itu juga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara dan mendapatkan setidaknya delapan jahitan di bagian kepala,  dan saat ini sedang melakukan visum di rumah sakit tersebut,\" ungkapnya. Tak hanya itu pihaknya kini masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku lainya yang berhasil melarikan diri. \"Masih kita dalami, baru saja selesai kami gelar perkara,\" ucapnya. Dikatakan saksi Riki Dave (35), saat itu dirinya bersama teman lainya sedang fokus melukis. Tiba-tiba mobil yang dikabarkan ditumpangi pelaku sengaja lewat. Padahal jalan sebelah terpantau sepi. \"Itu mereka aneh banget aksinya, macam brutal. Tiba-tiba menerobos dan peralatan kita kan menghalangi mereka, terus kita bilang gak bisa. Tapi dia bilang gue mau lewat. Abis itu adu mulut. Nah Andre datang nengahin eh malah dipukul pake peralatan, baru yang lain pada turun,\" ungkapnya. Menurutnya, saat itu sempat ada rombongan yang akan menolong rekannya tiba-tiba berbalik akan menyerang dirinya. \"Mereka nyerang itu kita ada yang mau nolongin, tapi kok rombongan itu malah mau nyerang kita, karena kenal sama yang nyerang,\" tandasnya. Pelaku Terpengaruh Miras Ditemani Wanita Sementara itu, Tri, salah satu pelaku pengeroyokan mengaku pada malam kejadian dirinya bersama empat orang lainya selesai menikmati malam Minggu, dengan cara menenggak minuman keras di sebuah kafe. Mereka melintasi underpass menggunakan Xenia Silver BE 2468 CN yang dikendarai JR. \"Kita abis jalan minum pigur (miras) aja di kafe, terus kita kan tau itu jalan ditutup jadi sama temen saya itu mau ditabrak-tabrakin aja. Saya masih ngobrol sama orang yang ngecat tiba-tiba temen saya mas J ini mukul orang yang di belakang. Iya dia mabok berat,\" ujarnya. Residivis narkoba yang baru saja keluar dari lapas Kotabumi ini juga membeberkan bahwa di dalam mobil terdapat lima orang, termasuk dirinya. \"Ada lima orang, empat laki-laki dan satu perempuan. Yang turun saya sama teman saya,\" pungkasnya. Penyerangan Dibantu Oknum Preman Kabar penyerangan turut ditanggapi Koordinator Lapangan Kuas Lampung Damsi Tarmizi, pihak yang mengerjakan mural underpass jalan ZA. Pagar Alam, simpang Universitas Lampung. Damsi mengungkapkan, kejadian berlangsung sekira pukul 03.00, Minggu (15/9). Kala itu sebuah mobil pribadi Xenia bernomor polisi BE 2468 CN silver terlihat menerobos tanda pembatas yang terdapat pada jalur dari arah Rajabasa-Tanjungkarang. \"Dia (pelaku) nerobos tanda larang pakai mobil, terus maksa suruh nyingkirin cat yang ada di jalan alasanya mereka mau lewat. Padahal kita lagi kerja dan tanda jalan ditutup juga ada,\" katanya, Minggu (15/9). Sepengelihatannya, di dalam mobil tersebut terdapat 3 laki-laki dan 1 wanita dewasa. \"Ditegor sama anak-anak, malah marah mereka, sambil nyuruh cat segala macam disingkirin karena mereka mau lewat. Kalau kata kami sih, mereka sengaja ganggu kerjaan kami,\" jelasnya. Menurutnya, terdapat unsur kesengajaan pada kejadian itu. Sebab sempat beberapa oknum diduga preman dari arah terminal Rajabasa sempat akan membantu para pelukis, namun ternyata mereka saling kenal, malah berbalik mengeroyok para pelukis. \"Begitu ribut-ribut ramai, orang-orang dari terminal lari ke underpas semua. Awalnya yang dari terminal mau nolong kita, tapi begitu diliat yang nerobos itu mereka kenal, malah ngebalik ngeroyok kami,\" ungkapnya. Lanjutnya, pada saat kejadian para pelukis yang berada di lokasi berjumlah 26 orang. Dan atas kejadian itu, pihaknya telah melaporkan ke kepolisian setempat untuk segera ditangani. Akibat kejadian tersebut, koordinator lapangan untuk malam kejadian itu, Andre mengalami luka di bagian kepala dan di dahi. Sedangkan, korban lainnya mengalami luka ringan. \"Mereka memberondong anak-anak menggunakan alat-alat yang ada di lokasi kejadian, terdapat juga batu. Pada saat itu saya tidak ada di tempat lokasi, pulang lebih dulu sekira 20.00 WIB,\" tutupnya. Menurut informasi, pengerjaan mural telah memasuki di bagian tembok underpass jalur arah Rajabasa menuju Tanjungkarang. Seperti yang diketahui bahwa saat pengerjaan, jalur ditutup sementara dan dibuka hanya pukul 06.00-08.00 WIB dan pukul 15.00-17.00 WIB saja. Demikian rekayasa yang sudah ditetapkan oleh Satlantas Polresta Bandarlampung. (apr/mel/sur)   

Tags :
Kategori :

Terkait