Radarlampung.co.id - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IA Bandarlampung menyediakan ruangan Bimbingan Kerja bagi warga narapidana di dalamnya. Ruangan Bimbingan Kerja itu berukuran 7x9 meter dengan dinding depan jerugi menjadi tempat produksi sulam Tapis, dengan dipenuhi peralatan kekang, kain tapis, benang emas, benang jahit jarum, dan gunting. Salah satu warga binaan Lapas, Bapak Amir (72), mendapat kepercayaan belajar dan menjadi penyulam tapis di ruang Bimbingan Kerja tersebut setelah dua tahun menghuni Lapas. Keahliannya dalam menyulam ia dapat dari rekannya yang merupakan warga binaan lapas tersebut, hampir satu tahun setengah dirinya sudah melakukan aktivitas sehari-hari menyulam Tapis. Dirinya memulai aktivitas menyulam dimulai dari Pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB waktu istirahat, dan dilanjutkannya kembali pada pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB. Amir mengatakan, proses pembuatannya cukup lama, itu pun tergantung dari ukuran kain dan motif yang ia buat, ukuran kain ada yang 1 meter hingga 2 meter. Dalam satu motif kain tapis, ia mampu menyelesaikannya dengan meakan waktu 1 bulan hingga 2 bulan. Motifnya yang ia buat mulai dari motif Gajah, Siger Lampung, Kembang hingga kaligrafi ayat kursi. Pria tiga anak ini mengaku tidak ada kesulitan dalam melakukannya, \"Selagi ada kemauan, insya Allah bisa dilakukan, dan berusaha menjadi lebih baik maupun bermanfaat bagi orang di sekeliling\". Kepala Lapas Kelas IA Bandar Lampung Sujonggo mengatakan, keterampilan menyulam tapis ini memang mereka berikan bagi warga binaan dan terfokus. Hasil karya sulam Tapis warga binaan setiap tahunnya selalu diikutsertakan dalam pameran di Kementrian Industri dan Perdagangan di Jakarta. “Keterampilan ini akan terus kami hidupkan karena menjadi Ikon Lampung dan bisa mempromosikan Tapis Lampung hingga tingkat nasional,” ucapnya. (gar/apr)
Indahnya Kain Tapis dari Balik Jeruji
Jumat 19-10-2018,20:32 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :