radarlampung.co.id - Perkembangan pembangunan Kota Bandarlampung semakin maju. Hal ini yang membuat, banyak investor yang menginvestasikan usahanya di Kota Tapis Berseri. Tak terkecuali Negara Asing.
Kasi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal pada DPMPTSP Kota Bandarlampung, Aditia mengatakan, pada tahun 2019, sebanyak 11 Negara yang berinvestasi di Kota Bandarlampung. Dari 11 Negara tersebut, Malaysia merupakan yang paling banyak, disusul Australia, Tiongkok, Singapura, Belanda, Swiss, British Virgin Islands, Amerika Serikat, Jepang, Hongkong dan Samosa Barat.
\"Tiga negara terakhir seperti Jepang, Hongkong dan Samosa Barat, mereka sudah ada proyek di Bandarlampung dan sampai saat ini belum diketahui jumlah investasinya,\" ungkap Aditia, Selasa (21/1).
Aditia merinci, Negara Malaysia dengan usahanya dibidang industri karet dan plastik, serta transportasi gudang dan telekomunikasi dengan total investasi sekitar US$54 juta. Diposisi kedua yakni Australia dengan total sekitar US$28 juta sebanyak satu proyek berupa listrik, gas dan air.
Kemudian, R.R. Tiongkok sekitar US$866 ribu sebanyak dua proyek berupa industri kimia & farmasi dan industri lainnya, Singapura sebanyak 16 proyek berupa industri makanan, industri kimia & farmasi, perdagangan & reparasi, transfortasi, gudang & telekomunikasi, perumahan, kawasan industri & perkantoran, serta jasa lainnya dengan total investasi sekutar US$473 ribu.
Selanjutnya, Belanda sebanyak tiga proyek berupa perdagangan & reparasi (1 proyek) dan jasa lainnya (2 proyek) dengan total investasi sekutar US$285 ribu, Swiss sebanyak 7 proyek berupa Industri makanan (5 proyek) dan Perdagangan reparasi (2 proyek) sekitar US$81 ribu serta Amerika Serikat dengan total proyek sebanyak 3 proyek yakni industri dan jasa lainnya sebesar US$26 ribu.
\"Itu 8 negara yang sudah menghasilkan investasi. 3 negara lain belum mulai kelihatan. Mudah-mudahan di tahun 2020 ini sudah diketahui nilai investasinya,\" pungkasnya. (apr/yud)