RADARLAMPUNG.CO.ID - Upaya menjaga kondisi sembilan bahan pokok (Sembako) di Lampung di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19) diberlakukan dengan melakukan pembatasan pembelian.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Ketahanan Pangan Lampung Kusnardi mengatakan, sampai saat ini jumlah stok pangan di Lampung masih aman. Terutama beras yang sudah masuk waktu panen.
Namun pihaknya terus memantau kestabilan pangan agar tetap dijual dengan harga dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
”Kalau pangan kita cukup masih, kalau harga mau puasa naik ya masih wajar ya tapi kita awasi terus jangan sampai diatas 15%. Kalau stok barang sembako cukup. Memang masih ada masalah gula, akhirnya kan kita terus adakan operasi pasar kita akan terus lakukan sampai harga gula HET dan syukur-syukur bisa lebih rendah ini,” beber Kusnardi.
Kusnardi menilai adanya musim kemarau berkepanjangan pada 2019 lalu menguntungkan karena waktu panen yang mundur.
”Ini kita amati terus memang jangan sampai ada yang mati kelaparan dan lainnya disaat seperti ini. Kalau stok kita banyak, apalagi beras juga sudah panen, dan masih panen. Dan panen urutan, karena kmren hikmah yak arena telat panen jadi tanamnya telat juga,” tambahnya.
Guna menjaga kestabilan stok yang ada dan menghindari panic buying, Kusnardi menyebut telah meminta sejumlah tempat pembelanjaan membatasi penjualan. Ini juga guna menghindari ras pembelian sembako.
”Ada pembatasan sembako ya memang diatur misalnya beras tidak boleh lebih 10 kg. Zaman seperti ini (terkait virus corona) kan takutnya seperti di luar negeri barang tidak perlu semua diborong. Jangan sampai memborong-borong. Kita masukan semua sembako tapi penjualannya kita batasi, ini juga sudah dibuat surat bersama disperindag terkait hal ini,” tandasnya.
Pembatasan pembelian sembako terpantau dilakukan disejumlah pembelanjaan di Bandarlampung. Salah satunya di Superindo Mall Kartini. Ada pembatasan pembelian di antaranya Gula dan beras. Yang telah diberlakukan sejak Maret ini. (rma/sur)