RADARLAMPUNG.CO.ID-Dampak pandemi global Covid-19 juga dirasakan para petani ubi kayu (singkong) di Lampung. Sepanjang pandemi ini Dinas Tanaman Pangan, Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung mencatat beberapa kali harga ubi kayu naik turun. Kini harganya per kilogramnya menyentuh Rp800/kg. Hal ini disampaikan Kadis Tanaman Pangan, Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Kusnardi. \"Jadi harga ubi kayu beberapa bulan ini naik turun. Sekarang Rp800 sampai per kilogram nya. Kan kalau harga segitu petaninya rugi,\" beber Kusnardi Senin (12/10). Dia menambahkan, salah satu faktornya karena pandemi Covid-19. Memang diakui nya, perekonomian yang menurun menyebabkan permintaan di pasaran juga turun. Untuk menjaga stabilitas harga ini, Pemprov Lampung sendiri telah melakukan beberapa hal. \"Pemprov sudah ada subsidi ya, baik bibit maupun ada pula pupuk. Kalau petani ubi kayu banyak petani besar ya, meskipun yang lain juga ada petani kecil,\" lanjutnya. Kemudian, pada bulan ini juga, banyak petani ubi kayu yang akan mengalihkan lahannya untuk menanam jagung. Meskipun ini hal yang wajar, Kusnardi mengakui ada pengaruh harga yang menurun. \"Jadi ubi kayu akan panen Oktober, mau ditebang semua, mau dicabut dan diganti komoditas jagung biasanya. Karena untuk persiapan musim ujan. Ya ini faktor harga juga, tapi faktor lainnya untuk ganti komoditas biasa karena siklusnya kalau hujan ditanam komoditas lebih mahal. Kalau cuaca kering, tanam ubi kayu karena ngga ada air, kalau jagung kan umurnya cepat 3/4 bulan panen. Ubikayu kan 8 bulan lama,\" tambahnya. Sementara sebelumnya diakui Kusnardi harga normal ubi kayu sebesar Rp1400-1500/kg. Namun harga ini memang kerap naik turun. Dengan produksi tahunan mencapai 5 juta ton. (rma/wdi)
Kadistan TPH Lampung : Harga Singkong Naik Turun, Sekarang Rp800/Kg
Senin 12-10-2020,16:55 WIB
Editor : Widisandika
Kategori :