RADARLAMPUNG.CO.ID - Upaya pencarian Eril, atau Emmeril Kahn Mumtadz, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hilang terbawa arus Sungai Aare, Swiss, masih terus dilanjutkan.
Pada Sabtu (28/5) siang, Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad menggelar konferensi pers terkait kelanjutan pencarian Eril.
Hanya saja, lanjut Muliaman Hadad, ada criticel waktu dalam pencarian orang hanyut di Sungai Aeree, Swiss.
BACA JUGA:Disaksikan Keluarga, Anak Ridwan Kamil Sempat Teriak Help
"Tiga hari pertama itu biasanya sering ditemukan, tapi mayoritas pada kejadian yang sama di tahun-tahun sebelumnya, 99,9 persen itu ditemukan dalam tiga minggu, berdasarkan pengalaman mereka puluhan tahun menjaga sungai," ungkapnya.
Kabar baiknya, terdapat faktor penting yang bisa mendukung pencarian Eril akhir pekan ini.
"Kami diinformasikan oleh Tim SAR, Sabtu dan Minggu probabilitanya lebih tinggi. Karena biasanya hari libur Sabtu dan Minggu banyak orang terjun ke sungai, sehingga kemudian petugas SAR dibantu kehadiran orang-orang tersebut," ucap Muliaman Hadad.
BACA JUGA:Dubes RI Sampaikan Perkembangan Terbaru Pencarian Anak Ridwan Kamil
Dengan begitu, kata dia, tim SAR bisa mendapat laporan tidak hanya dari polisi, tapi juga dari masyarakat jika terlihat di permukaan.
"Jadi kita terus berdoa mudah-mudahan saja secepatnya kita dapatkan perkembangan baik," ucapnya.
Muliaman Hadad menegaskan, hingga saat ini pencarian atas Eril dipastikan masih terus dilanjutkan sampai waktu yang tak terbatas.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Tetap Berharap Anaknya Ditemukan Selamat
Ya, pernyataan itu ia sampaikan pasca berkoordinasi dengan tim SAR serta polisi sungai di Swiss yang bertugas melakukan pencarian.
"Tidak ada batas waktu maksimum kapan pencarian ini akan dihentikan. Karena ketika kami bertemu dengan tim SAR, jawaban polisi sungai adalah menjadi tugas kami untuk setiap saat memantau keamanan dari sungai," ungkap Muliaman Hadad.
Karenanya, sambung Muliaman Hadad, tim yang tergabung dalam pencarian Eril tidak menyebutkan batas waktu pencarian akan dihentikan.