Viral Konvoi Khilafah, Ini Penjelasan Pimpinan Khilafatul Muslimin

Rabu 01-06-2022,17:58 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Baru-baru ini viral aksi Khilafatul Muslimin konvoi membawa pesan penegakan sistem khilafah di sejumlah wilayah di Pulau Jawa. Bersamaan dengan itu, tudingan BNPT atas bahaya ideologi berpaham khilafah pun tak kalah heboh.

Menyikapi hal itu, pimpinan Khilafatul Muslimin pun lantas angkat bicara. 

Ditemui di kantor pusat Khilafatul Muslimin di Jalan WR, Supratman, Bumiwaras, Rabu (1/6), Abdul Qodir Hasan Baraja pendiri sekaligus Khalifah Khilafatul Muslimin Pusat mengklaim banyak yang salah paham dengan Khilafatul Muslimin.

BACA JUGA:Polisi Beber Peran Mahasiswa Asal Lampung yang Diduga Terlibat Jaringan Teroris

"Banyak yang menyangka khilafah itu berbentuk negara. Padahal tidak, nabi kan diutus untuk semua dunia. Tetapi pemerintah masih menyangka khilafah ini mau bentuk negara, padahal tidak," kata Abdul Qodir. 

Khilafatul Muslimin, kata dia, tidak pernah berniat untuk membentuk negara bersistem khilafah. Menurutnya negara Indonesia dengan sistem Pancasila satu-satunya yang mencontoh sunnah nabi.

"Tidak ada negara yang sehebat Indonesia, hanya Indonesia yang mengikuti sunnah nabi, seperti Piagam Madinah. Pendahulu kita membuat negara ini ada perjanjian muslim dan non-muslim untuk menjaga Indonesia serangan dari luar," bebernya. 

BACA JUGA:Warga Bukit Kemuning Ditangkap Densus 88, Begini Kondisi Kediamannya

Justru, kata Abdul Qodir, pihaknya merangkul bukan hanya muslimin tetapi juga non-muslim untuk bergabung ke Khilafatul Muslimin.

Poin itu termasuk juga yang disyiarkan dalam konvoi motor tersebut yang belakangan viral.

"Itu kan dakwah di situ ada maklumatnya. Bahwa Khilafatul Muslimin itu anggotanya muslim dan non-muslim. Itu yang disebarkan. Cara berpikir kita semua kan ciptaan Allah, tidak mungkin Allah membuat aturan yang mencelakakan apa yang diciptakan," ungkapnya.

BACA JUGA:Selain Sita 791 Kotak Amal, Densus 88 Turut Amankan Terduga Terorisme

"Cara berpikir itu kita tanamkan, maka non muslim kita kasih tau dan mereka mau jadi anggota. Ada pendaftarannya, jadi bukan cuma omong kosong. Makanya maklumat itu kita sebarkan setiap awal tahun," bebernya.  

Khilafatul Muslimin, kata Abdul Qodir Baraja, dibentuk sejak 1997 dengan berpedoman rukun iman dan Islam dan persatuan umat seperti yang diperintahkan dalam Alquran surat Ali Imran ayat 103.

"Manusia itu walaupun non-muslim mesti pemimpinnya menganjurkan umat bersatu. Islam lebih dahulu, melalui Allah mengajarkan bersatu. Berdasar itulah kita mempersatukan umat, lalu kita buat umumkan seluruh dunia. Sebab Islam ini Rahmatan Lil Alamin. Dari Indonesia diumumkan ke seluruh dunia tahun 1997," jelasnya seraya mengatakan tidak ada yang menolak persatuan.

Kategori :