4. Sentralisasi Pembayaran Crypto
Dengan meningkatnya penggunaan crypto di seluruh dunia, dibutuhkan metode pembayaran crypto.
Akibatnya, sebagian besar penerbit kartu crypto sudah mulai mengeluarkan kartu crypto. Ini termasuk platform pertukaran, penyedia pembayaran, dan bahkan beberapa klub keanggotaan.
Kartu crypto sangat mirip dengan kartu biasa tetapi beroperasi menggunakan crypto. Kartu-kartu ini membuat apa yang tampaknya mustahil beberapa tahun yang lalu.
Dan terima kasih kepada kartu debit crypto, Anda dapat menggunakan crypto Anda untuk pengeluaran sehari-hari.
Beberapa kartu yang memungkinkan ini termasuk Crypto.com, Club Swan, Binance, dan Gemini.
Selain itu, catatan dan koin perlahan menjadi sejarah. Dalam metode pembayaran baru, mata uang akan menjadi virtual. Mata uang akan berbentuk angka dan huruf.
Dunia pembayaran crypto bergerak menuju sentralisasi. Namun, pasar crypto yang terdesentralisasi terus didominasi oleh crypto yang populer.
Cryptocurrency ini termasuk Bitcoin, Ethereum, dan Ripple.
Di sisi lain, ada pasar crypto terpusat. Teknologi ini, meskipun awalnya diragukan, kini telah menarik perhatian lembaga perbankan swasta dan sentral.
Tujuan utama mengembangkan mata uang terpusat adalah untuk mengatasi risiko volatilitas. Risiko volatilitas yang terkait dengan crypto yang terdesentralisasi.
Beberapa negara di Asia telah mengembangkan mata uang digital terpusat. Negara-negara ini termasuk India, Pakistan, dan Cina.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Taruh 'Tanda' Mengenang Eril di Pinggir Sungai Aare: In Loving Memory...
5. Persetujuan ETF
Meskipun ada terobosan ini di New York, kemungkinan besar akan menyebar secara global di masa depan. Pengembangan ini adalah cara baru dan sangat nyaman untuk berinvestasi di dunia crypto.
Sejauh ini, dengan Bito Bitcoin ETF, investor dapat langsung membeli di crypto. Pembelian ini akan melalui broker investasi tradisional di mana investor memiliki akun.