Misalnya penulis, kata Arifin, mereka dapat membuat kontrak saat menetapkan blockchain di mana terdapat hak atas penjualan blockchain.
“Blockchain dapat digunakan untuk membuat e-book yang benar-benar unik. Dalam contoh ini jika penulis menggunakan blockchain untuk menjual e-book mereka, dan pembaca menjual kembali blockchain tersebut, e-book tersebut akan menjadi milik pembeli," ujarnya.
Sebagai informasi, ajang tersebut diadakan setiap tahun pada 21 April untuk merayakan Hari Kreativitas dan Inovasi Dunia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
UN World Innovation Day Hack 2022 menginiasi gagasan dan inovasi yang menjadi potensi ekonomi suatu negara. Kompetisi hackathon sendiri menjadi ajang kolaborasi yang mendorong publik untuk menggunakan keterampilan secara kreatif di bidang kesehatan dan kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi, pekerjaan yang layak, dan pendidikan berkualitas.
BACA JUGA:Merantau ke Jakarta, Hendra Pria Asal Lampung Ini Kini Mendapat 'Gelar' Ayah Sejuta Anak
Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh UNESCO, UNEP, dan Hackmakers dan diikuti oleh sekitar 80 negara dengan total 3.500 peserta. (*)