Untuk para pedagang juga tidak dipungut biaya. Hanya uang kas sebesar Rp5 ribu per pedagang. Pedagang juga sebagian besar merupakan warga setempat.
“Jika ada kekurangan apa, dicari jalan keluar dengan rembug bersama. Setiap ibu-ibu juga bergotong-royong, terkait kebersihan sampah paska berdagang, pun jika ada hal lain yang berkaitan dengan pasar,” tambah salahsatu pengurus, Aisyah Zulkarnaen.
Camat Panjang M Supriyadi berharap dengan diresmikan pasar kuliner Ratu Empok di Kelurahan Srengsem dapat membangkitkan UMKM yang ada disekitar lokasi.
"Alhamdulilah dengan adanya pasar kuliner Ratu Empok di Srengsem dapat membangkitkan UMKM pedagang-pedagang yang ada disekitar Srengsem," ungkapnya.
BACA JUGA:Jalan Zulhas
Dirinya juga berharap, persemian ini menjadi momen bangkit pelaku UMKM setelah dua tahun pandemi Covid-19. Pedagang disekitar lokasi dapat kembali bergairah dan usahanya lebih maju.
"Mudah-mudahan kedepan lebih baik lagi. Yang berdagang warga-warga sekitar sana. Sebelum diresmikan biasa buka setiap Jumat. Sekarang bukanya Minggu pagi. Isinya kuliner dan ada mainan anak-anak. Masyarakat pun antusias datang kesana," ujarnya. (*)