BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Lampung mengejar target guru besar tahun ini. Salah satunya untuk meecahkan rekor MURI, pengukuhan terbanyak dalam watu waktu.
Dari total 40 dosen Universitas Lampung yang diajukan ke Kemendikbudristek, sembilan di antaranya disetujui sebagai guru besar, pertengahan 2022.
Mereka adalah Prof Syarifudin Dahlan; Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd.; Prof. Dr. Flora, M.Pd.; Prof. Dr. Noviany, S.Si., M.Si. dan Prof. Drs. Admi Syarif, Ph.D.
Kemudian Prof. Dr. Emantis Rosa, M.Biomed.; Prof. Dr. Kamisah Delilawati Pandiangan, S.Si.,M.Si.; Prof. Dr. Ir. I Gede Swibawa, M.S.; dan Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani.,D.E.A.
BACA JUGA: Ini 15 Judul Orasi Ilmiah Guru Besar Unila yang akan Dikukuhkan
Ketua Senat Universitas Lampung Dr. Muhammad Basri mengatakan, sudah ada sembilan nama dalam surat keputusan (SK) keluar pada bulan Juli ini.
"Sampai saat ini ada sembilan nama guru besar yang sudah terparkir. Awalnya delapan, ditambah lagi Prof Syarifudin Dahlan belum lama ini. Dia pengukuhan sendiri. Jadi sembilan," kata Dr. Muhammad Basri, Minggu 3 Juli 2022.
Dr. Muhammad Basri mengungkapkan, jumlah tersebut akan terus bertambah. Sejalan dengan 40 dosen Universitas Lampung yang diajukan beberapa waktu lalu.
Kan di atas (diajukan, Red) masih 40 orang. Sembilan baru mau di-upload. Jadi masih nunggu. Mudah-mudahan ada, biar bisa pengukuhan bareng," sebut Dr. Muhammad Basri.
BACA JUGA: Rektor Unila kunjungi Pennsylvania State University
Menurut Dr. Muhammad Basri, jika nanti sebelum hari jadi Universitas Lampung, jumlah guru besar bisa mencapai 15 orang lebih, maka tidak menutup kemungkinan bakal memecahkan rekor MURI. Yaitu pengukuhan guru besar terbanyak dalam satu waktu.
"Kalau sebelum dies natalis ini keluar lagi sampai 16 lebih, kita mau pecah rekor MURI lagi. Pengukuhannya bareng. Doakan saja semua untuk kebaikan Unila," tegas Dr. Muhammad Basri.
Sebelumnya Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Karomani, M.Si., mengatakan, dengan pertambahan guru besar diharapkan dapat menjadi faktor penentu prestasi akademik hingga bisa masuk jajaran papan atas perguruan tinggi di Indonesia dan universitas di tingkat global.
“Tentu, implikasi dari meningkatnya jumlah guru besar ini juga menunjang IKU (Indikator Kinerja Utama) Unila. Sebagai perguruan tinggi dan menunjang kinerja akademik pada umumnya," kata Prof. Karomani.
BACA JUGA: Join Working Group Unila Bersiap ke Prancis