Prof. Nyoman Pugeg Aryantha mengaku menyaksikan beberapa inovasi yang sudah dilakukan oleh Itera.
Di antaranya mobil desa yang menjadi cikal bakal inovasi yang akan terus dikembangkan ke depannya.
Untuk struktur organisasi kelembagaan, dia akan berkoordinasi dengan kementerian. Jika sudah diizinkan sesuai peraturan yang ada, akan dibentuk badan usaha yang sifatnya nanti juga akan memperkuat status BLU Itera.
Saat ini masih dalam tahapan usulan ke Kemendikbudristek.
BACA JUGA: Pertama di Indonesia, Itera Buka Prodi Rekayasa Kosmetik
"Jika Itera berubah status menjadi BLU, maka ada dua indikator kinerja yang dinilai. Yaitu indikator kinerja perguruan tinggi dan kinerja keuangan,” urainya.
Ia berharap terobosan lembaga hilirasasi inovasi ini nantinya akan menjadi salah satu badan usaha yang mendukung indikator kinerja keuangan Itera sebagai salah satu sumber penerimaan negara bukan pajak (PNBP) perguruan tinggi.
”Jadi, kami berkoordinasi untuk bisa mewujudkan rencana-rencana ini," ungkapnya.
Terobosan lain yang akan dilakukan adalah membentuk Badan Wakaf Iptek. Tujuannya untuk pengembangan agar masyarakat bisa meraih capaian Iptek modern.
BACA JUGA: Rektor Itera Prof. I Nyoman P. Aryantha Janji Kerja Keras Ciptakan SDM Melek Paten
“Selama ini kita hanya memakai dan menyimak perkembangan teknologi asing. Tapi lupa memproduksi. Ini butuh dana besar untuk riset," tegasnya.
Sementara Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Kemendikbudristek Mustangimah menyampaikan apresiasi atas suksesi rektor yang sangat kondusif di Itera.
Pada masa kepemimpinan Prof. Nyoman Pugeg Aryantha, dirinya menyampaikan kabar baik.
Yakni persetujuan pembentukan Fakultas yang diajukan Itera beberapa tahun yang lalu kepada Ditjen Dikti.
BACA JUGA: Selamat, Prof. I Nyoman P. Aryantha Rektor Baru Itera
"Itera sudah mempunyai 41 prodi. Jadi kementerian mengecualikan PTN baru yang belum ada fakultas, boleh dibentuk fakultas,” kata Mustangimah.