RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Lampung menyebut kini harga minyak goreng sudah turun, bahkan ada yang mencapai Rp11.500 per liter.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Lampung, Elvira Umihanni pada Selasa 26 Juli 2022.
"Alhamdulillah sudah dibawah HET (harga eceran tertinggi, Rp14 ribu per liter), saya monitor terakhir hari Jumat kemarin sudah di harga Rp11.500 sampai Rp12.500/liter," kata Elvira.
Harga minyak goreng sudah turun ini, disebut Elvira karena sudah banyaknya suplai minyak goreng yang masuk Lampung. Bukan hanya dari produsen lokal saja, melainkan juga dari luar Lampung.
BACA JUGA:Ini Pernyataan Kontroversi Wagub Jabar, Soal Perundungan Bocah Setubuhi Kucing
Sehingga terkait akan masuknya Minyak Kita nantinya, Elvira mengatakan akan menambah stok untuk Lampung. Namun, dari segi minyak kemasan juga sudah ada yang dijual saat ini dengan harga Rp14 ribu.
"Ya masyarakat tidak perlu menunggu minyak kita, namun saat datang nanti akan menambah stok kita. Namun harga minyak curah di Lampung sudah turun dibawah HET kan," tambah Elvira.
Selain itu, Elvira menyebut telah menemukan minyak goreng kemasan bantal dengan harga Rp14 ribu per liternya. Artinya penjualan tersebut sudah sesuai HET.
Terkait Minyak Kita, sebelumnya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pada awal Juli lalu bahwa Minyak Kita, yakni minyak kemasan yang dijual per liter Rp14 ribu akan segera bisa dijual di pasaran.
BACA JUGA:Catat! 5 Manfaat Ini Perlu Diperhatikan dalam Ospek, Nomor 3 Paling Penting
Namun, saat ini dalam tahapan produksi. Salah satunya ialah soal persiapan plastik kemasan minyak goreng yang berasal dari DMO (domestic market obligation) CPO (Crude Plam Oil) perusahaan eksportir.
"Sedang proses, plastiknya sedang proses. Sebulanan lah ya," kata Zulhas pada Selasa 12 Juli 2022.
Zulhas -sapaan akrab Zulkifli Hasan- mengatakan Minyak Kita nantinya bisa dijual di pasaran dengan harga jual Rp14 ribu. Sehingga masyarakat bisa membeli minyak goreng dengan sesuai HET. (*)