METRO, RADARLAMPUNG.CO.ID - Angka stunting di Kota Metro mencapai 19,7 persen berdasarkan Hasil Study Status Gizi Indonesia (SSGI). Untuk itu, Pemerintah Kota Metro bersama stake holder Pemkot Metro melaksanakan Rembuk Stunting untuk mengatasi angka stunting.
Wali Kota Metro Wahdi mengatakan, Pemerintah telah menargetkan penurunan prevalensi stunting dalam RPJMN 2020-2024 sebesar 14 persen di tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan kerja keras dari semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat.
“Tanpa dukungan semua pihak, target penurunan stunting 14 persen di tahun 2024 tentu tidak akan berjalan secara maksimal. Karena itu harus ada komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kota Metro,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Metro Qomaru Zaman menuturkan, diperlukan secepatnya penguatan-pengutaan untuk penurunan stunting. Kota Metro harus bisa menjadi barometer untuk masalah penurunan stunting di Provinsi Lampung.
BACA JUGA:Mantan Kadis PPPA, Dalduk dan KB Ditahan, Pemkab Tanggamus Ambil Langkah Ini
Dikatakannya, Pemkot Metro telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting, terutama penguatan di tingkat kelurahan. Pihaknya pun menurunkan 390 tim pendamping keluarga.
"Jadi tim ini turun langsung ke masyarakat selama berhari-hari. Karena stunting ini bukan hanya urusan bagaimana menaikkan fisik orang tetapi juga bicara gizi, lingkungan hidup sampai masalah-masalah pola makan dan sebagainya. Saya yakin, kader-kader hebat di Metro ini dapat membackup kepemimpinan 20 tahun yang akan datang,” katanya Kamis 4 Agustus 2022.
Kepala Bappeda Kota Metro Anang Risgianto menuturkan, upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting melalui cara spesifik dan sensitif. Kalau untuk yang spesifik, hanya dilakukan untuk kesehatan saja.
“Sedangkan, kegiatan sensitif sebesar 70 persen dilakukan oleh seluruh OPD. Analisis situasi sudah dan ini pun sedang dilakukan rembuk, mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan,” katanya.
BACA JUGA:Baru Satu Partai Politik di Lampung Manfaatkan Layanan Helpdesk
Dijelaskannya, dari hasil SGSI untuk angka stunting di tahun 2021 mencapai 19,7 persen. Menurutnya, untuk penurunan angka stunting tersebut juga dibagi dari beberapa OPD seperti Dinas Kesehatan dan KB. "Sementara, untuk anggaran penurunan stunting sudah ada di Dana Alokasi Khusus (DAK) stunting. Saat ini masih dalam proses pelaksanaan survei,” pungkasnya. (*)