"Dari mulai terkecil, terendah SD sampai SMK. Itu semua menjadi modal dasar untuk generasi selanjutnya. Bekal berkehidupan. Oleh karenanya, pendidikan yang didapat sangat menentukan warna apa Indonesia,” kata Chusnunia.
Chusnunia menyatakan, dunia pendidikan terbantu dengan adanya sekolah swasta. Di mana, pada kenyataannya, sekolah negeri memang belum mampu menampung semua calon penerus bangsa.
"Yakin Indonesia tidak bisa terbantu pembelajarannya kalau tidak dibantu oleh swasta. Karena sekolah negeri belum mampu menampung semuanya," tegas Chusnunia.
Sementara dalam workshop tersebut hadir assesor nasional LPPKS/BBGP Master Diklat Drs. Eko Sulihanto yang mengungkapkan dorongan yayasan dan kepala sekolah sangat penting untuk memajukan guru-guru dalam percepatan PPG hingga penerapan IKM di sekolah masing-masing.
Selain itu, Eko juga meminta kepala sekolah agar aktif mengajak para gurunya untuk mengaktifkan ID belajar.
"Saya prihatin banyak guru-guru belum mengaktifkan ID belajar. Padahal dengan ini, guru bisa mendaftar PPG atau calon guru penggerak,” tandasnya. (*)