RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Lampung (Unila) melalui Tim Unit Diseminasi Hasil Riset (DHR) meluncurkan program Budidaya Ikan Lele Sistem Akuaponik Berbasis Teknologi Bioflok di Daerah Perkotaan Bandar Lampung, khususnya untuk warga kelurahan pinang jaya.
Sosialisasi dilakukan melalui program kemitraan masyarakat di kelompok pembudidaya ikan Mina Bintang Berjaya sejak awal tahun 2022.
Maulid Wahid Yusup selaku Ketua Tim DHR Unila menjelaskan, DHR merupakan program pengabdian masyarakat yang dikemas dalam bentuk community development melalui penerapan teknologi.
Saat ini, kelompok mitra tersebut sudah bergelut di bidang pembudidaya ikan selama 5 tahun dalam lingkup usaha pembesaran ikan.
Salah satu permasalah yang kerap dijumpai adalah penanganan limbah kolam budidaya sehingga Tim DHR Unila melakukan proses diseminasi teknologi bioflok dan akuaponik ke kelompok mitra.
Lebih jauh Yusup menyampaikan bahwa teknologi yang di diseminasikan adalah integrasi sistem akuaponik dengan teknologi bioflok.
Kelompok mitra dilatih untuk merekayasa limbah budidaya ikan yang mekanismenya mengurangi akumulasi bahan organik pada air agar dapat dipertahankan pada konsentrasi yang rendah dan tidak bersifat racun bagi ikan.
"Sistem budidaya akuaponik dan bioflok dapat dijadikan solusi untuk mengurangi limbah amonia dalam kegiatan budidaya," tambah Yusup.
Yusup juga memaparkan bahwa sistem akuaponik merupakan integrasi antara kegiatan akuakultur dan kegiatan hidroponik.
Air yang kaya nutrien digunakan untuk tanaman, sementara tanaman digunakan sebagai biofiltrasi untuk meregenerasi air.
"Limbah dari hasil kegiatan akuakultur yang berupa limbah nitrogen dan fosfor akan digunakan untuk pertumbuhan tanaman," jelasnya.
Berdasarkan hasil riset mengenai teknologi bioflok dan sistem akuaponik, sistem ini mampu memberikan solusi pada permasalahan keterbatasan air bersih yang dihadapi oleh pembudidaya ikan.
Oleh karena itu, Yusup menambahkan bahwa dalam mengkombinasikan kedua sistem ini diharapkan mampu mengoptimalkan pengelolaan kualitas air, meningkatkan efisiensi pemberian pakan buatan, serta meningkatkan produksi dengan adanya penambahan biomassa tanaman.
Sehingga akan dapat menambah profit para pembudidaya.
Yusup juga menyampaikan bahwa penggunaan sistem kombinasi akuaponik dan bioflok untuk kegiatan budidaya memiliki keuntungan dibandingkan dengan sistem lainnya karena terdapat hubungan sinergis antara tanaman, ikan, dan lingkungan.