Bayangkan, dalam sehari, nelayan Indonesia paling hanya dua kali. Sedangkan Tiongkok, dengan kondisi alam yang sama, bisa menangkap (setting dan hauling) "ikan sejuta umat" 5-6 kali. HPP turun, rakyat Tiongkok bisa makan ikan tanpa merogoh kocek terlalu dalam.
Karena itu, meski aturan untuk masuk Tiongkok ketatnya bukan main, Amal bersama sahabatnya, Yusuf Ramli, tetap memberanikan diri ke Negeri Panda untuk memperjuangkan itu semua.
Amal barangkali ingin mengamalkan petuah filsuf Mencius, "仁民爱物" (rén mín ài wù). Mengasihi manusia serta menjaga tumbuhan dan hewan di alam semesta. (*)