ROBERT Arjuna selalu memegang teguh pesan orang tuanya. "Jangan berhenti berjuang." Atau yang Tseng Kuo-fan 曾國藩, salah satu jenderal masyhur dinasti Qing, menyebut sebagai "持之以恒" (chí zhī yǐ héng). Terus bertahan tanpa menghiraukan gangguan.
Itu disampaikan Robert Arjuna saat peluncuran tiga bukunya di Surabaya, Minggu 25 September 2022.
Di tengah kesibukannya sebagai dokter, Robert tetap meluangkan waktunya untuk selalu menulis.
Tiap hari. Apa pun yang terlintas di benaknya, ia tuangkan dalam bentuk di tulisan. Di mana pun tempatnya. Ia selalu menggunakan jemarinya untuk mengetik. Bahkan saat buang air besar.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan: Dosen FISIP UI Yeremia Lalisang, Ru Xiang Sui Su
Tidak heran jika Founder Harian Disway Dahlan Iskan mengatakan, "Dalam menulis, Dokter Robert adalah saingan saya."
Robert memang pernah ditempa di media. Sebagai wartawan dan redaktur kesehatan salah satu harian di Medan.
Lahir sebagai anak nelayan di Bagan Siapi-api, Riau, membuat Robert terbiasa bekerja keras.
Robert mengaku, sejak kecil hidupnya sangat susah. Ia harus berdagang untuk bisa bersekolah. Tidak bisa mengandalkan orang tua yang pemasukannya tak menentu. Harus mandiri.
Namun, keterbatasan tidak membuatnya mundur. Tekadnya untuk mengubah nasib kian menguat. Robert ingin menjadi dokter.
Hatinya tergerak oleh banyaknya masyarakat di kampungnya yang mati hanya karena penyakit ringan.
Cita-citanya tercapai. Tidak hanya sebagai dokter, tapi juga doktor.
Karena itu, selain memberikan pengobatan, Robert masih menyalurkan keilmuan.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan: dr. Terawan Agus Putranto, Di Xing Mo Ming