PRINGSEWU, RADARLAMPUNG.CO.ID - Penemuan mayat bayi di kolam bekas pembuangan sampah, Pekon Parerejo, Kecamatan Gadingrejo mengundang keprihatinan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Pringsewu.
"Kami dari LPA sangat menyesalkan kejadian tersebut dan semoga tidak terulang lagi," tegas Ketua LPA Pringsewu Dr. Fauzi, Selasa 11 Oktober 2022.
Dirinya juga mengimbau agar tak menelantarkan anak, meski memiliki banyak keterbatasan termasuk ekonomi.
"Jangan ditelantarkan atau maafnya, sampai di buang," ujarnya.
BACA JUGA: Geger! Warga Gadingrejo Temukan Mayat Bayi di Kolam Bekas Pembuangan Sampah
Bila tak mampu merawat, terus Fauzi, LPA siap mengakomodirnya. Bahkan pihaknya telah menjalin kerjasama dengan pondok pesantren untuk mengurus anak yang tidak sanggup diasuh oleh orang tua.
"Kami, LPA Pringsewu bekerja sama dengan Pondok Pesantren Baitul Quran Pringsewu bersedia menerima bayi yang dilahirkan, andai kata ada yang ingin menitipkan bayinya. Akan kami rawat di pondok pesantren," tandas Fauzi.
Diketahui, warga Pekon Parerejo, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu dikejutkan dengan penemuan mayat bayi, di kolam bekas pembuangan sampah, Senin malam, 10 Oktober 2022.
Saat ditemukan, kondisi bayi hampir membusuk. Bagian kepala rusak nyaris dengan usus terburai.
BACA JUGA: Siapa Pembuang Bayi di Gadingrejo?
Mayat bayi itu ditemukan Nuryanto (29), warga setempat. Saat itu ia sedang mengobrol dengan rekannya, Hendra Saputra.
Nuryanto yang ingin buang air kecil, kemudian menuju rumah Mbah Sukadi, yang tidak jauh dari lokasi penemuan bayi.
Selesai buang air kecil, Nuryanto melihat ada ular. Dirinya kemudian memberitahu Hendro.
Keduanya kemudian mencari ular tersebut. Namun mereka terkejut. Bukannya menemukan ular, keduanya malah melihat sosok bayi mengambang di kolam bekas pembuangan sampah.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Masukkan Pakaian Adat Sebagai Seragam SD hingga SMA