"Pemilih menilai pilkada tidak membawa perubahan karena calon yang diajukan tidak memiliki daya saing, kompetitif, bahkan dinilai tidak mampu membawa perubahan," ucapnya.
"Hal ini dipicu oleh kebijakan partai politik yang banyak tidak mengajukan kader terbaiknya," jelasnya.
Lalu, faktor ideologi. Darmawan menjelaskan Kelompok masyarakat tidak memilih karena bagi mereka, demokrasi pemilihan langsung tidak sesuai dengan spirit ideologis yang mereka yakini bahwa demokrasi adalah produk Barat, demokrasi liberal, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:MPAL Tulang Bawang Ingin Berkontribusi Dalam Pembangunan dan Melestarikan Adat Budaya Daerah
"Pada bagian ini masyarakat tidak akan mengikuti pemilihan. Namun jumlahnya biasanya sangat sedikit," tuturnya.
Disebutkan dari beberapa faktor ini, ada bagian yang merupakan tanggung jawab KPU untuk mencapai target partisipasi yang diharapkan.
"Standar partisipasi yang baik secara internasional itu 75 persen lebih," tandasnya.