RADARLAMPUNG.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Utara (Lampura), mencatat ada 23 rumah di dua kecamatan yang terdampak angin kencang atau sering disebut warga disana puting - beliung sampai hari ini, Kamis, 27 Oktober 2022.
Sebelumnya, sebanyak 53 dari Kecamatan Kotabumi Utara yang mengalami kejadian serupa. Sehingga BPBD Lampura, hingga kini mencatat sebanyak 76 rumah yang rusak akibat hembusan angin kencang disaat hujan turun terjadi belakangan di seluruh wilayah Lampura.
"Untuk mitigasi, kita terus melaksanakan sosialisasi selain memberikan bantuan," kata Kabid Darlog, BPBD Lampura, Edi Warsono, Kamis, 27 Oktober 2022.
Menurut Edi, terbaru ada 11 rumah atau kepala keluarga yang terdampak angin kencang di Desa Simpang Abung, Kecamatan Abung Barat. Selain memberikan bantuan dengan pihak polres, juga sekaligus memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
BACA JUGA:TDM dan Komunitas Honda Lampung Gelar Hang Out Bareng New Honda Vario 125
"Khususnya masalah mitigasi, itu dari 11 rumah yang kondisinya cukup parah ialah satu buah warung yang beratapkan rangka bajar terbang tertiup angin kencang," terangnya.
Selebihnya, itu dalam kondisi sedang. Dan saat ini telah dapat ditunggu, karena dibantu warga bergotong - royong memperbaiki rumah yang menjadi korban.
"Kondisinya kerusakannya sedang, dan saat ini telah ditunggu. Kalau di Kotabumi Utara kemarin cukup parah, nah untuk di Kecamatan Abung Tengah sebenarnya itu telah berlangsung lama," tambahnya.
Yakni, lebih dari dua pekan atau sebelum kejadian di Kotabumi Utara.
BACA JUGA:Soal Rencana Pembangunan Tol di Pesisir Barat, Begini Jawaban BPJN Lampung
"Itu kemarin, Wabup Lampura, bapak Ardian Syaputra langsung berkunjung sekligus memberikan bantuan. Total ada 12 rumah di 3 dusun Desa Gunung Sadar," tegasnya.
Disisi lain, dalam lawatannya ke korban terdampak puting - beliung di Kecamatan Abung Tengah, Wabup Lampura, Ardian Saputra memberikan bantuan pemerintah daerah.
Mulai dari sembako sampai kepada peralatan dapur dan perabot rumah tangga. Itu, sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah kepada warga yang terdampak musibah. Khususnya, rumah - rumah tersapu angin kencang disana.
"Ini adalah bentuk perhatian khusus pemerintah, semoga kedepan kita dapat saling bergotong - royong membantu sesama. Khususnya tertimpa musibah bencana alam dimusim penghujan belakangan," pungkasnya.
BACA JUGA:Antarkan UMKM Naik Kelas, BRI Perkuat Ekosistem Bisnis Berbasis Ekonomi Kerakyatan