BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Media sosial menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari saat ini. Bahkan sebagian besar informasi didapat dari platform tersebut.
Namun ada yang harus diwaspadai. Jangan asal scroll HP untuk mencari informasi. Jika tidak, seseorang bisa mengalami doomscrolling.
Doomscrolling atau juga dikenal dengan istilah doomsurfing merupakan kondisi seseorang yang terus-menerus ingin mengetahui berita negatif atau buruk.
Dalam kondisi tersebut, seseorang melakukan tindakan membaca konten negatif satu per satu atau scrolling tanpa henti melalui flatform media sosial.
Psikolog Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Retnoriani, S.Psi., M.Si., mengatakan, doomscrolling ini mulai muncul saat pandemi Covid-19.
Di mana, pembatasan kegiatan membuat sosial media menjadi salah satu cara berkomunikasi masyarakat.
Ternyata, ada masyarakat yang menemukan informasi negatif tanpa menyaringnya terlebih dahulu.
Dalam kondisi tersebut, pelaku doomscrolling tidak bisa berhenti. Bahkan kian penasaran serta mencari tahu lebih banyak tentang informasi tersebut.
”Kondisi ini menyebabkan terus menerus mencari berita yang sebenarnya negatif. Akibatnya, muncul kecemasan pada diri orang tersebut,” kata Retnoriani, S.Psi., M.Si.
Retnoriani menuturkan, sebagian besar kecemasan ini dialami kaum perempuan. Terlebih untuk mereka yang sudah menjadi istri dan memiliki anak.
Ini juga tidak terlepas dari tanggung jawab mereka sebagai keluarga. Jika mendapatkan informasi yang tidak disaring terlebih dahulu, kecemasan akan kian muncul.
Sementara, mereka tidak berupaya mencari penjelasan dari informasi negatif yang mereka terima.
Berselancar di dunia maya bisa menjadi kegiatan yang melelahkan. Frasa baru seperti zoom fatigue menjadi contoh utama melelahkannya kegiatan yang memaksa seseorang untuk terus online.
Jika dibiarkan dan tidak diatasi, kondisi tersebut justru berdampak buruk terhadap kesehatan. Baik secara mental maupun maupun fisik.
Gangguan mental ini bisa berupa kecemasan, panik, PTSD, OCD, dan phobia sosial.