Sehingga menyebabkan penumpang bertambah sepi dan pemasukan penghasilan menurun.
"Sebelum harga BBM naik, tarif penumpang hanya Rp4 ribu. Setelah BBM naik saya dan sopir lainnya memasang tarif Rp5 ribu. Atas kenaikan itu banyak penumpang saya yang mengeluh dan semakin sepi," paparnya.
Sementara, komentar lainnya berasal dari kalangan ibu rumah tangga. Yuliana (40) warga Beringin Raya, Kemiling menyebut, penurunan harga BBM sangat membantu meringankan beban masyarakat.
"Setidaknya jika BBM turun beban masyarakat berkurang. Semoga tidak hanya bulan ini tapi seterusnya harga BBM bisa kembali normal," tandasnya. (*)