BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak delapan SMP/SMA lolos dalam babak penyisihan liga futsal FKPT Lampung Cup 2022.
Selanjutnya tim-tim yang lolos akan bermain di liga dengan sistem full kompetisi, memperebutkan total hadiah Rp 25 juta.
Kepala Bidang Pemuda dan Pendidikan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung Ken Setiawan sekaligus ketua pelaksana dan penanggung jawab kompetisi Liga Futsal FKPT Lampung Cup 2022 mengatakan, untuk katagori SMA yang lolos delapan besar adalah SMA Al Huda Lampung Selatan; SMAN 1 Sekampung, Lampung Timur dan SMAN 1 Kota Gajah, Lampung Tengah.
BACA JUGA: Jelang Akhir Tahun Dana Gratis Rp 450 Ribu Siap Dicairkan, Cek Namamu Sekarang
Kemudian SMK Dharmapala Bandar Lampung; SMAN 1 Tanjung Bintang, Lampung Selatan, SMAN 1 Kepahiyang Bengkulu, SMK BSI Palembang, Sumatra Selatan dan SMKN 1 Bojonggede, Bogor, Jawa Barat.
Sementara katagori SMP terdiri dari SMPN 1 Padang Ratu, Lampung Tengah; SMPN 20 Bandar Lampung, SMPN 2 Merbau Mataram dan SMP Dharmapala Bandar Lampung.
Selanjutnya SMP Sentosa Bhakti, Baturaja Sumatera Selatan; SMPN 1 Waway Karya, Lampung Timur; MTs Ismaria Al Quraniyah Bandar Lampung dan MTSn 2 Lampung Utara.
BACA JUGA: Perang Bintang Menuju Senayan di Tubuh Golkar, Ini Caleg DPR RI dari Partai Beringin asal Lampung
Ken Setiawan yang juga manager Club Akedemi Futsal Ngapak FC ini berharap para pemain menjujung tinggi sportifitas.
Para pemain juga dapat mengaplikasikan materi pelatih di lapangan. Hasil menang atau kalah dalam pertandingan pasti terjadi.
"Terpenting adalah silaturahmi dan belajar dari tim tim lawan untuk bermain futsal lebih baik," kata Ken Setiawan.
BACA JUGA: Pemilihan Rektor Univeritas Lampung Tahap 2, Suara Menteri untuk Siapa?
Dilanjutkan, tujuan utama pelaksanaan liga futsal FKPT Lampung Cup 2022 adalah dalam rangka memasyarakatkan olahraga, menciptakan generasi berprestasi serta mencegah bahaya intoleransi, radikalisme yang mengarahkan pada aksi terorisme di kalangan pelajar.
"Dengan bertemu di kompetisi dari latar belakang yang berbeda, akan tercipta suasana harmoni, saling menghormati. Walaupun agama dan sukunya berbeda, mengaplikasikan nilai Bhineka Tunggal Ika. Bersatu di antara perbedaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Ken Setiawan. (*)