Pertimbangannya adalah daftar tinggi calon jemaah haji Indonesia sangat panjang.
BACA JUGA: Batal Haji, Puluhan WNI Tertahan Imigrasi Arab Saudi
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah menyampaikan, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi ikut senang dapat memberikan tambahan kuota jemaah kepada Indonesia.
Apalagi Indonesia merupakan satu negara yang sangat penting untuk Arab Saudi.
Namun untuk saat ini, Pemerintah Arab Saudi tetap bakal memprioritaskan kenyamanan dan keselamatan para jemaah haji.
Ia menegaskan, Indonesia bakal tetap mendapatkam prioritas tambahan kuota jemaah haji.
BACA JUGA: Tujuh Jemaah Haji Asal Lampung Positif Covid-19 Usai Jalani Antigen di Asrama Haji
Karena itu, jika ada negara yang mengurangi kuota jemaah haji, segera dilimpahkan ke Indonesia.
Lebih jauh Tawfiq F Al Rabiah menjelaskan, pelayanan jemaah haji di Arab Saudi akan terus bertransformasi.
Saat ini sudah tidak ada lagi muassasah. Penyelenggaraan haji bakal dilaksanakan oleh enam syarikah atau perusahaan yang ditunjuk.
Setiap negara yang ingin memberangkatkan calon jemaah haji, termasuk Indonesia juga bisa memilih syarikah atau perusahaan penyelenggara haji yang diinginkan.
BACA JUGA: Ini Bedanya, Masa Tunggu Haji Indonesia Hanya 86 Tahun, Malaysia Hingga Tiga Abad!
Dengan begitu, masing-masing negara bakal bisa memperoleh kesempatan mendapatkan harga terbaik.
Tawfiq juga meminta supaya perjanjian penyelenggaraan haji dibuat dengan detil. Ini juga sebagai acuan jika syarikah melakukan pelanggaran. (*)