BACA JUGA:10 Sekolah Tinggi Kedinasan Indonesia, Lulus Langsung Jadi CPNS
Berbeda dengan negara lain, yang mana tidur di kelas mungkin dipandang sebagai tanda tidak hormat atau kemalasan, di Jepang hal ini di pandang sebagai tanda dedikasi.
Banyak sekali dari siswa yang tidak sempat melakukan istirahat yang cukup saat berada di rumah sehingga mereka menghabiskan waktu istirahat mereka di sekolah.
Teman sekelas dan guru juga tidak akan menegur siapa saja yang ketiduran di kelas.
2. Para siswa belajar kaligrafi dan puisi Jepang
BACA JUGA:6 Jurusan Kuliah untuk yang Suka Matematika, Kamu Tertarik yang Mana?
Kaligrafi Jepang atau yang disebut dengan Shode merupakan bentuk seni, di mana orang menulis karakter kanji yang bermakna karakter cina yang digunakan dalam sistem penulisan Jepang dengan cara yang ekspresif dan kreatif.
Haiku adalah puisi Jepang yang digunakan untuk menyampaikan emosi mendalam kepada sang pembacanya.
Bentuk puisi ini dianggap memiliki efek intelektual, terapi dan estetika.
Kedua kelas tersebut mengajarkan kepada siswa-siswa untuk menghormati tradisi mereka yang sudah berusia seabad dan juga menghagai kebudayaan yang dimilki oleh Jepang.
3. Anak-anak membersihkan sekolah sendiri
BACA JUGA:Kabar Baik, Pertukaran Mahasiswa Merdeka Kini Bisa Diikuti Kampus Vokasi
Para siswa di Jepang dituntut untuk bisa bertanggung jawab atas kebersihan ruang kelas, kafetaris bahkan sampai ke toilet.
Sistem pendidikan Jepang percaya bahwa membersihkan sekolahan bersama bisa memberikan pengajaran untuk para siswa saling membantu dan berkerja dengan tim.
Dengan menghabiskan waktu mereka untuk menyapu, mengepel lantai, dan mengelap meja, para siswa belajar untuk menghargai pekerjaan mereka sendiri dan pekerjaan orang lain.
4. Tidak mengikuti ujian sampai kelas empat
BACA JUGA:Data Siswa Pelamar SPAN-PTKIN 2023 Bermasalah? Segera Lapor ke Sini..