RADARLAMPUNG.CO.ID - Jelang kunjungan Gubernur Lampung, situasi Bumi Ramik Raghom Way Kanan justru menceka.
Semalam, 29 Januari 2023, ratusan massa membakar Mess PT AKG, diduga dipicu adanya warga setempat yang tewas ditembak anggota polisi yang menjadi penjaga PT AKG.
“Saya tidak tahu persis informasinya, warga menemukan Alm Ansori bin Jumari (30) warga Bumi Agung sudah meninggal dunia di dalam sebuah mobil di pinggir jalan yang menabrak pohon kelapa sawit," ujar sumber terpercaya Radar Lampung.
"Mirisnya warga juga menemukan kalau Ansori diduga ditembak dengan 2 peluru sesuai dengan selongsong yang mereka temukan di dalam mobil yang diduga ditembak dari jarak dekat, oleh oknum yang katanya brimob yang berjaga di PT AKG," tambah sumber tersebut.
BACA JUGA:BRI Journalist Bootcamp 2023, Wujud Kolaborasi Tebarkan Social Value 'Memberi Makna Indonesia'
Infonya, lanjut narasumber tadi, korban Ansori ditengarai mencuri buah sawit di PT AKG. "Tetapi kok ya (lebih) mahal harga buah sawitnya dari nyawa manusia,” imbuhya.
Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna yang dikonfirmasi Radar Lampung membenarkan adanya kejadian tersebut.
Ia menyatakan pelaku penembakan tersebut bukan anggota brimob. Melainkan anggota Ditsamapta Polda Lampung. “Sekarang pelaku sudah di Polda dan diepriksa Divpropam,“ sebutnya.
Ia menyatakan, pasca kejadian aksi pembakaran PT AKG Bahuga, yang diduga dipicu penembakan warga yang diduga mencuri swait tersebut, Polres Way Kanan bersama Polda Lampung sudah melakukan pengamanan dan penanganan menjaga kondusifitas.
BACA JUGA:Awalnya Nongkrong Bareng, Akhirnya Rampas Motor Korban, Satu Dari Dua Pelaku Ditangkap
“Saya pastikan sekarang kondisi di Kampung Bumi Agung Kecamatan Bahuga Kabupaten Way Kanan telah kondusif. Pasca aksi pembakaran bangunan kantor di PT AKG Bahuga saat ini kondisi sudah kondusif, warga sudah bubar sejak semalam," kata AKBP Teddy Rachesna.
Aksi pembakaran terjadi pada Senin 30 Januari 2023 sekitar pukul 01.00 WIB. Massa yang diperkirakan tidak kurang dari 300 orang tersebut bertindak anarkis melampiaskan kemarahan dengan membakar sejumlah fasilitas perusahaan seluas 1 hektar terbuat dari tembok berisi pupuk, solar, dan peralatan PT yang semuanya habis terbakar.
Selain bangunan, masyarakat juga membakar kendaraan PT berupa 5 unit traktor, 4 unit motor, dan 1 unit mobil truck dengan jumlah kerugian ditaksir sekitar 3 miliar rupiah.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Setelah melakukan aksi pembakaran massa membubarkan diri pada pukul 03.30 WIB.
BACA JUGA:Dinas Pariwisata Bandar Lampung Kembangkan Teknologi di Sektor Pariwisata