RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Lampung mendata berdasarkan aplikasi Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Si Mirah) ada 14 perusahaan yang memasukan Domestic Market Obligation (DMO) sebagai minyak curah ke Lampung.
Kepala Dinas Perindag Provinsi Lampung, Elvira Umihanni mengatakan dari 14 perusahaan, ada empat perusahaan yang memang merupakan perusahaan asal Lampung. Sementara sisanya berasal dari luar Lampung.
"Yang mengisi minyak curah di Lampung kalau berdasarkan aplikasi Si Mirah itu ada 14. Tapi yang asli di Lampung perusahaan hanya empat," kata Elvira, Selasa 21 Februari 2023.
Sampai dengan data 17 Februari 2023, Disperindag mencatat sudah ada 14.460,08 ton minyak curah yang didistribusikan ke Lampung. Namun jumlah ini masih terus bertambah.
BACA JUGA:Modal Pisau Dapur, Dua Perempuan Satroni BRILink, Mau Merampok, Tapi...
"Ini kan baru sampai 17 Februari saja datanya. Ini masih bisa terus bertambah, kita harapkan terus bertambah juga apalagi menjelang Ramadan kan," tambah Elvira.
Data 14.460,08 ton minyak goreng curah yang sudah didistribusikan ini merupakan data dari Januari 2023 hingga 17 Februari 2023.
Untuk perusahaan di Lampung sendiri ada LDC Indonesia, LDC East Indonesia, Tunas Baru Lampung, Domus Jaya, dan Sinar Indah Perkasa.
"Kami minta memang perusahaan yang terutama di Lampung itu untuk mendahulukan memberikan DMO nya untuk minyak goreng curah ke masyarakat Lampung," katanya.
BACA JUGA:Tersangka Curat Berhasil Diringkus Polisi
Sementara berdasarkan data dari aplikasi Si Mirah, data perusahaan dan besaran minyak goreng curah yang sudah sampai di Lampung mulai dari Musim Mas 50,76 ton; Sinar Mas Agro Resources And Technology TBK 393,01 ton.
Kemudian Salim Ivomas Pratama 388,86 ton; LDC Indonesia 3.604,87 ton; Mahesi Agri Karya 21,60 ton; Sinar Mas Agro Resources And Technology TBK 21,60 ton; LDC East Indonesia 2.989,44 ton.
Selanjutnya Domus Jaya 2.109,58 ton; Asianagro Agungjaya 2.028,99 ton; Sinar Alam Permai 192,74 ton; Kurnia Tunggal Nugraha 139,32 ton; Indokarya Internusa 129,60 ton; Sumber Indah Perkasa 1.316,26 ton dan Tunas Baru Lampung 1.073,45 ton. (*)