BACA JUGA: Habis Merampok, Residivis Curas Langsung Karaoke dan Booking Tiga Pemandu Lagu Sekaligus
"Hal ini untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan, melalui penekanan perubahan perilaku dan pola hidup masyarakat untuk dapat hidup lebih bersih dan sehat," tegasnya.
Dari berbagai pengamatan dan penelitian yang dilakukan, imbuh Adi Erlansyah, terbukti kian besar akses penduduk kepada fasilitas sanitasi serta pemahaman tentang higienis, semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit yang ditularkan melalui media air dan tanah.
Karena itu ia berharap kepala pekon terus mengedukasi masyarakat agar dapat memanfaatkan TPS3R, SPALDT maupun SPALDS.
Kepala Dinas PUPR Imam Santiko menyatakan, Pringsewu sudah berstatus ODF yang dideklarasikan pada 2017.
BACA JUGA: Aspal Jalur Liwa-Krui Terangkat, Begini Kondisi Terkini
Terkait hal ini, salah satu tujuan DAK sanitasi adalah untuk menekan angka stunting
Hingga 2022, sudah dibangun 73 unit SPALDT dan SPALDS Pringsewu dengan total 3.977 sambungan rumah yang anggarannya mencapai Rp 4,2 miliar.
"Saya ucapkan selamat kepada tujuh pekon penerima program DAK sanitasi 2022. Semoga program ini senantiasa bermanfaat dan menjadi penyemangat untuk Desa Mandiri yang lain,” kata Imam.
Ia juga berharap sarana sanitasi ini akan tetap berfungsi dan berkelanjutan. (*)