Ichwan, adik Musthopa menuturkan, kakaknya pernah mengalami gangguan jiwa ketika berada di tempat istrinya di Krui, Pesisir Barat.
Kemudian pelaku penembakan kantor MUI itu dibawa pulang ke Pesawaran. Perilakunya kembali seperti biasa. Sehari-sehari, lelaki itu bertani.
"Sedih mendapat kabar (Musthopa). Mungkin perjalanan takdirnya seperti itu," sebut Ichwan, Selasa 2 Mei 2023.
Terpisah, Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo menyatakan, meski kondisi kejiwaan pernah terganggu, Musthopa tidak berobat ke rumah sakit. Ia juga disebut kerap berhalusinasi.
BACA JUGA: Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat Berasal dari Lampung, Ternyata Mengaku Nabi
Karena itu, Mustopa pernah terlibat perusakan di kantor DPRD Lampung karena dirinya ingin diakui sebagai wakil nabi
Terkait kondisi kejiwaan Musthopa, hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau Tarmizi.
Tarmizi menyatakan, sekitar 20 tahun lalu Mustopa pernah mengalami gangguan jiwa.
"Sekitar umur 35 tahun, sakit (kejiwaan). Tapi sekarang sudah nggak lagi. Dia warga saya. Terakhir, Lebaran kemarin sempat silaturahmi ke rumah saya," sebut Tarmizi.
BACA JUGA: Beri Tanggapan, Ustadz Adi Hidayat Sentil Ponpes Al-Zaytun?
Mustopa diketahui memiliki tiga anak. Namun tidak ada yang tinggal bersama lelaki itu.
Anak tertuanya diketahui bekerja di Korea. Kemudian anak keduanya berada di Cirebon. Sementara si bungsu sedang berada di luar.
"Tidak ada perilaku ke arah radikal. Saya kaget begitu mendengar kejadian seperti ini," ujarnya.
Kasatreskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin menyebutkan, berdasar keterangan istrinya, Mustopa menuju ke Jakarta dengan menumpang travel pada Senin 1 Mei 2023.
BACA JUGA: Heboh Salam Yahudi yang Diucapkan Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Artinya Ternyata...
Ia berangkat usai Magrib. Musthopa pamit kepada istrinya hendak menuju Pulau Jawa dengan menggunakan travel.