Seperti aktivitas yang ada di Ponpes Al Zaitun. Kajian mendalam ini sudah dilakukan 21 tahun lalu.
Saat itu, salah satu anggota tim, yakni KH Aminuddin Yakub menyebutkan bahwa Ponpes Al Zaitun mempunyai beberapa aspek yang dinilai menyimpang.
Salah satu yang masih mengganjal ketika kajian yang dilakukan pada tahun 2002 itu adalah terkait kurikulum Ponpes Al Zaitun.
BACA JUGA: Salam yang Diucapkan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Ternyata Lagu Ritual Yahudi
Di mana, ada kurikulum yang disembunyikan dan tidak disampaikan dengan terbuka sehingga tidak diketahui.
Lalu, didapat informasi adanya perbedaan kurikulum yang diterima oleh santri.
Yaitu antara santri yang masuk melalui jalur terbuka atau penerimaan santri baru dengan pola rekrutan tertutup, seperti anggota keluarga.
Sementara dalam penelitian yang dilakukan tim MUI pada 2002, terdapat sejumlah indikasi penyimpangan yang ditemukan.
BACA JUGA: Alumni Voting Mazhab Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Hasilnya?
Tim bekerja selama empat bulan untuk melakukan penelitian dan mendapati hubungan antara Ponpes Al Zaytun dengan NII Komandemen Wilayah IX.
Di mana, ada penyimpangan paham dan ajaran Islam yang diterapkan oleh NII Komandemen Wilayah IX.
Lalu temuan terkait penafsiran ayat Al Quran yang menyimpang. Hal itu termasuk mengkafirkan orang-orang yang ada diluar organisasi.
Hasil temuan tim khusus ini sudah menjadi rekomendasi dan dibukukan.
BACA JUGA: Bingung saat Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu Ajak Salam Yahudi, Raut Wajah Lucky Hakim Disorot
Tidak hanya itu. Belakangan viral sejumlah aktivitas di Ponpes Al Zaytun yang memicu kontroversi.
Antara lain pelaksanaan salat Idul Fitri 1444 Hijriah. Selain ada jarak, jemaah laki-laki dan perempuan terlihat tercampur.