RADARLAMPUNG.CO.ID - Uang sejak era kerajaan sudah digunakan sebagai alat tukar. Bahkan, masing-masing kerajaan memiliki mata uang koin dari emas, termasuk era kerajaan Majapahit.
Dilansir dari berbagai sumber, terdapat beberapa mata uang yang berlaku pada era kerajaan Majapahit, antara lain uang koin kepeng, ma, dan gobog.
Sebab, di era kerajaan Majapahit ini, uang mulai digunakan sebagai alat tukar, khususnya di Jawa dan daerah pesisir utara Jawa.
Pada zaman kerajaan Majapahit, uang logam yang terkenal yaitu uang gobog, yang merupakan uang logam terbuat dari tembaga. Saat ini, uang kuno gobog asli masih diburu oleh para kolektor dengan harga tinggi.
BACA JUGA:454 Kepala Sekolah di Kabupaten Lampura Dilantik
Uang logam gobog ini terbuat dari tembaga yang banyak didatangkan dari China. Selain untuk alat transaksi, uang logam ini juga banyak dianggap sebagai benda keramat.
Dari informasi yang ditemukan, uang logam gobog memiliki ketebalan sekitar 2-6 mm, dengan diameter 29-86 mm, dan berat berkisar 16-213 gram.
Pada uang logam gobog, memiliki gambar wayang, pohon beringin, dan persenjataan yang berbentuk cakra.
Di bagian belakang terdapat peralatan berbentuk senjaa, berbentuk sesaji, dan relief pohon.
BACA JUGA:Tak Ada RJ, Kejari Limpahkan Kasus Ketua RT Wawan ke Pengadilan
Selain itu, uang logam gobog ini juga memiliki motif lain antara lain perahu, ayam, bendera, ular, dan burung.
Jika dihat, uang logam gobog ini memiliki lubang segi empat, dan bentuk logam yang bulat.
Di era saat ini, uang logam gobog masih dipergunakan, khususnya untuk upacara adat, jimat, dan keperluan sesajen. Oleh karena itu, pengrajin logam di Pulau Jawa dan Bali masih membuat gobog untuk dijual.
Uang logam gobog saat ini dijual dengan harga mulai dari Rp5ribu sampai Rp5 juta di situs market place. Harga uang logam gobog yang tinggi tergantung dari nilai sejarah dan keoriginalitasnya.
BACA JUGA:Sambangi Radar Lampung, Siswa Siswi SMK Mandiri Bandar Agung Belajar Dunia Kerja Secara Langsung