Pada 23 November 2022 lalu, ada empat negara di Asia Tenggara yang mendeklarasikan pakaian kebaya guna diajukan ke Intergovernmental Committee Intangible Culture Heritage and Humanity (IGC ICH) Unesco.
Kemudian mengajak negara-negara serumpun, tidak terkecuali Indonesia agar bergabung dalam joint multinational nominations.
BACA JUGA: Netizen Syok! Desta Ajukan Gugatan Cerai ke Natasha Rizky
Namun, Indonesia lebih memilih untuk menempuh prosedur single nomination.
Sebab saat ini Indonesia masih mempunyai satu berkas aktif cycle, yaitu Budaya Sehat Jamu yang pembahasannya bakal dilakukan dalam IGC ICH UNESCO tahun 2023.
Pemakaian kain kebaya ini memang kembali popular pada beberapa tahun terakhir.
Busana yang awalnya identik digunakan saat acara formal, saat ini mulai menggeser pakaian gaya barat dan muslim.
Bahkan, anak-anak muda sudah terbiasa memakai kebaya saat berada tempat keramaian.
Tren pemakaian kebaya ini semakin marak ketika beberapa instansi pemerintahan mengharuskan pegawainya menggunakan pakaian adat Nusantara saat hari tertentu. (*)