Meskipun dalam agama abrahamik, kiamat disebut sebagai proses linear tak berubah.
Dan hal itu dianggap dapat berdiri sendiri, namun umat Yahudi justru memiliki pandangan lain.
Umat Yahudi menganggap kiamat juga didapatkan dalam gagasan tentang penebusan tanpa penderitaan.
Kiamat dalam Yudaisme meliputi beberapa hal yang saling berkaitan.
BACA JUGA: Tampil Berkilau! Ini Lima Jam Tangan Rolex yang Dihiasi Berlian
Yang kemudian diartikan sebagai rentetan peristiwa menuju akhir zaman.
Pertama adalah berkumpulnya orang-orang terbuang di tanah yang dijanjikan.
Banyak yang beranggapan bahwa itu adalah Israel. Lalu semua musuh Yahudi akan dikalahkan.
Selain itu juga akan ada pembangunan Bait Suci atau tempat ibadah yang modelnya pernah digambarkan oleh seorang arsitek Belanda.
BACA JUGA: Kode Promo Grab Lampung Irit, 8 Juni 2023, Jajan Sepuasnya Pakai Voucher Diskon GrabFood
Merujuk pada penjelasan, setelah dipulihkannya persembahan kurban dan tempat ibadah.
Manusia yang telah mati akan dibangkitkan, kemudian datanglah Mesias.
Mereka mengenal Mesias sebagai sosok wakil Tuhan yang akan menyelamatkan umat manusia.
Apabila hari tu terjadi, pada masa itu peperangan besar akan terjadi merujuk pada Armageddon.
BACA JUGA: Tempat Wisata Ramah Anak di Kuningan Ini Bisa Jadi Destinasi Liburanmu, Apa Saja?
Perang akbar yang mampu membinasakan banyak manusia, namun Tuhan akan turun langsung membinasakan kejahatan dan menyelamatkan umat Yahudi.