6 Destinasi Wisata Sejarah di Kota Tua Jakarta, Cocok Liburan Sambil Belajar

Kamis 08-06-2023,19:00 WIB
Reporter : Ruri Setiauntari
Editor : Anggri Sastriadi

Gedung Museum Seni Rupa dan keramik ini dibangun di tahun 1870.

Dulunya, gedung ini sebagai Lembaga Peradilan tertinggi Belanda (Read van Justitie). Lalu, ketika pemerintahan Jepang dan perjuangan kemerdekaan Indonesia, gedung ini dipusatkan sebagai asrama militer.

Kemudian, di tahun 1967, gedung ini digunakan sebagai Kantor Walikota Jakarta.

Saat tahun 1968 hingga 1975, gedung ini digunakan sebagai kantor Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta. Kemudian, tanggal 20 Agustus 1976 diresmikan sebagai Gedung Balai Seni Rupa oleh Presiden Sueharto.

BACA JUGA:Mengenal Masjid Agung Damaskus Suriah, Tempat Nabi Isa AS Turun ke Bumi Jelang Kiamat

Tak hanya sebagai balai seni rupa, tetapi juga ada Museum Keramik yang diresmikan oleh Gubernur DKI saat itu, Ali Sadikin.

Pada tahun 1990, balai seni rupa ini resmi menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.

Di dalam Museum Seni Rupa menyajikan koleksi-koleksi, antara lain koleksi keramik, perpustakaan, toko cindera mata, fasilitas gedung, dan studio gerabah. Ada juga pameran temporer, penyuluhan permuseuman, dan lainnya.

3. Museum Fatahillah

Di dalam Museum Fatahillah, para pengunjung dapat menemukan peninggalan sejarah, seperti replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, Keramik, gerabah, dan batu prasasti. Lalu, perjalanan sejarah Jakarta, hasil Penggalian arkeologi di Jakarta, sampai mebel antic mulai dari abad 17 sampai 19.

BACA JUGA:Jaksa Beberkan Cara Sahriwansah Cs Selewengkan Retribusinya Sampah Selama Tiga Tahun

4. Museum Wayang

Sebelum menjadi museum wayang, dulunya merupakan sebuah gereja tua yang dibangun oleh VOC di tahun 1640. 

Lalu, digunakan sebagai lokasi peribadatan bagi tentara Belanda, dan penduduk sipil yang berada di Batavia, Jakarta sampai sekitar tahun 1732.

Sekitar dua belas tahun pasca proklamasi kemerdekaan 1945,  pemerintah pun menyerahkan gedung Museum Batavia Lama kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia, dan berubah menjadi Museum Jakarta.

Saat 1968, Museum Jakarta ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Kategori :