Prediksi Terbaru BMKG Soal El Nino 2023 di Indonesia, Cek Penjelasannya Di Sini

Minggu 11-06-2023,10:09 WIB
Reporter : MBKM 9
Editor : Yuda Pranata

RADARLAMPUNG.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan terbaru soal El Nino 2023 di Indonesia.

Seperti yang telah dilansir dari laman resmi BMKG, bahwa El Nino dapat membuat curah hujan berkurang dan menyebabkan kekeringan.

Berbeda dari La Nina yang justru meningkatkan curah ujan di Indonesia dengan menurunkan potensi pertumbuhan awan, El Nino adalah kebalikan dari La Nina.

Dilansir dari laman resmi BMKG, merupakan fenomena di mana suhu permukaan laut (SML) menghangat di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur.

BACA JUGA:Mau Daftar CPNS 2023? Jangan Lupa Cek Passing Grade Terbarunya di Sini

Pemanasan SML dapat mengurangi curah hujan di Indonesia karena meningkatnya pertumbuhan awan di Pasifik tengah

El Nino dapat menyebabkan kekeringan di wilayah Indonesia pada umumnya.

Kemungkinan kekeringan di Indonesia semakin nyata seiring menguatnya Indian Ocean Dipole (IOD) ke arah yang positif.

Kondisi Undinesia menjadi kering dikarenakan adanya pergerakan ENSO dan IOD yang keduanya menguat ke arah positif pada Juni 2023

BACA JUGA:Update Harga Emas Hari Ini 9 Juni 2023 lengkap. Emas Antam, Emas Antam Retro dan Emas Batangan

Dilansir dari laman detik.com, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan,

"Sesuai hasil prediksi di bulan Maret lalu bahwa indeks ENSO semakin menguat, bahkan BMKG juga mendeteksi adanya IOD di indeks yang juga semakin menguat ke arah positif," ujarnya.

Sedangkan untuk beberapa wilayah yang baru memasuki musim kemarau pada bulan Juni adalah Jakarta, sebagian kecil Pulau Jawa, beberapa wilayah di Sumatera seperti Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, dan sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan, serta sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga mengatakan, musim kemarau 2023 akan lebih kering dibandingkan musim kemarau tiga tahun terakhir.

"Secara umum musim kemarau 2023 diprediksi bersifat normal dan ada juga yang di bawah normal. Masing-masing sebanyak 327 zona musim atau 46,78%. Nah, tapi mohon diperhatikan, normal itu dibandingkan rerata klimatologisnya antara tahun 1991 sampai tahun 2020," ujarnya.

Kategori :