Agita yang terbiasa mendapatkan ranking pertama secara paralel di SMP dahulu ini mengaku bersyukur.
Terlibih sang orang tua Nazar dan Fransiska memang mengidam-idamkan anaknya bisa menjadi salah satu anggota paskibraka nasional.
"Mereka tentu sangat senang sekali, apalagi ini menjadi keinginannya sejak saya kecil. Karena sewaktu kecil saya pernah menyaksikan langsung pengibaran bendera di Istana Merdeka," ungkapnya.
Dirinya berharap posisi apapun yang akan didapatkan nanti saat penentuan di Jakarta, bisa dikerjakan dengan baik hingga membuat sekolah hingga Provinsi Lampung bangga terhadapnya. (*)