Sedangkan, penyebab suhu bumi menjadi dingin karena Indonesia berada pada puncak musim kemarau dan dipengaruhi adanya aliran masa dingin dari Australia.
Sementara itu dilansir dari laman fmipa.ipb.ac.id, Prof. Husin Alatas selaku guru besar IPB menyatakan, setiap tahun posisi aphelion memang berlangsung pada kisaran Juli.
Menurutnya, apabila efek yang ditimbulkan oleh kemiringan poros rotasi bumi dibandingkan terhadap bidang orbit sebesar 23 derajat yang dapat menimbulkan perbedaan musim antara bumi bagian utara dan selatan. Maka,efek aphelion praktis relatif sangat kecil terhadap cuaca di bumi.
Karenanya, pengajar mata kuliah fisika sistem komplek pada program studi sarjana (S1) Fisika ini memastikan, cuaca ekstrim yang dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan. Seperti, flu, batuk dan pilek kecil kemungkinan disebabkan posisi bumi dengan matahari.
BACA JUGA:Begini Kondisi Lift Sekolah Az zahra Yang Terjatuh Tewaskan 7 Orang Pekerja Bangunan
Ditambahkan, aphelion merupakan dinamika rutin alam yang terkait dengan orbit bumi yang berbentuk eliptik. Karenanya, tidak perlu diposisikan sebagai fenomena alam yang berdampak negatif bagi kesehatan. (*)