Apakah bakal ada perbedaan warna dalam pelayanan dan pengabdian, AKBP Maya Heny Hitijahubessy menyatakan nantinya akan terlihat sendiri.
”Tentu akan disesuaikan dengan karakteristik wilayah Pesawaran. Baik itu kebudayaan, lingkungan dan lainnya," tegas AKBP Maya Heny Hitijahubessy.
Ia juga menegaskan bahwa program yang akan diterapkan di wilayah hukum Polres Pesawaran tidak akan terlalu jauh berbeda dengan pendahulunya.
"Program Kapolres dan Wakapolres saat ini tentu sejalan dengan presisi yang diamanatkan oleh Kapolri," tandasnya.
BACA JUGA: Mengulik Adat Istiadat Suku Asmat Papua yang Unik
Terkait dengan tugas dan kewajibannya sebagai seorang istri, AKBP Maya Heny Hitijahubessy menyatakan, setiap tugas akan dilakukan dengan profsional.
"Tanpa melupakan kodrat sebagai perempuan yang memiliki tugas mengurus suami dan keluarga. Tugas penting. Keluarga juga penting. Tinggal memanajemen waktu," tukasnya.
Sebelum AKBP Maya Heny Hitijahubessy, tercatat sejumlah polisi wanita menjadi kapolres perempuan di Lampung.
Setidaknya ada empat polisi wanita berpangkat perwira menengah ditunjuk sebagai kapolres perempuan yang menangani wilayah hokum Kota Metro.
BACA JUGA: Jenis-Jenis Batu Akik Termahal, Ada yang Berhasil Kalahkan Kualitas Batu Bacan
Perwira menengah yang pernah menjadi kapolres perempuan di jajaran Polda Lampung adalah Ajun Komisaris Besar Polisi Suresmiyati.
Polisi wanita dengan pangkat dua melati ini memimpin Polres Metro, Polda Lampung sekitar dua tahun, sejak tahun 2014.
Kemudian ada kapolres perempuan Ajun Komisaris Besar Polisi Umi Fadilah Astutik.
Ia diamanahkan menjadi Kapolres Metro periode September 2017 sampai Desember 2018.
BACA JUGA: Mengenal Batu Akik Spirtus, si Biru yang Cantik Asal Baturaja Sumatera Selatan
Dari Polres Metro, Ajun Komisaris Besar Polisi Umi Fadilah Astutik terkena mutasi.