Mereka memiliki sifat aristrokratis atau kedudukan adat yang diwariskan melalui garis keturunan.
Kelompok masyarakat suku Lampung Saibatin tidak memiliki prosesi perubahan status sosial, seperti yang dilakukan suku Lampung Pepadun.
Suku Lampung Saibatun hanya memiliki bentuk mahkota pengantin.
BACA JUGA: Tradisi Unik di Bulgaria, Beli Istri di Pasar Pengantin, Dijamin Masih Perawan
Bentuk mahkota pengantin itu memiliki tujuh lekuk yang dikenal dengan nama Sigokh Lekuk Pitu.
Ketujuh lekukan pada mahkota berarti tujuh adoq atau secara umum berarti gelar atau status.
Di antaranya ada Suttan, Raja, Batin, Jukuan, Radin, Minak, Kimas, dan juga Mas.
Sementara itu, di dalam suku Lampung Saibatin terdapat arak-arakan.
BACA JUGA: Lampung Jadi Daerah Dengan Pantai Terkotor Nomor 2 di Indonesia, Kata Siapa?
Arak-arakan tersebut termasuk dalam kegiatan pernikahan yang disebut sebagai awan gemisir.
Di sisi lain, suku Lampung memiliki Bahasa dari rumpun Melayu Polinesia.
Suku Lampung juga memiliki aksara yang dikenal sebagai Had Lampung.
Kelompok masyarakat suku Lampung mayoritas menganut agama Islam.
BACA JUGA: 4 Kucing Asal Thailand yang Terkenal, Cocok sebagai Hewan Peliharaan Kamu di Rumah
Namun demikian, ada juga yang memiliki kepercayaan terhadap agama Kristen, Budha, Hindu, hingga Khatolik.
Sama seperti suku lain yang tersebar di seluruh Indonesia.