RADARLAMPUNG.CO.ID - Berubahnya kebijakan pihak Pertamina untuk membatasi penjualan Liquefied petroleum gas (LPG/Elpiji) bersubsidi tiga kilogram di tingkat pengecer (warung) atau penjualan ditekankan hingga tingkat pangkalan, menjadi penyebab masyarakat kesulitan untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut.
Kuota Elpiji 3 kilogram untuk Kabupaten Lampung Barat tahun 2023 ini sebanyak 6.263 metrik ton atau sekitar 2.000.000 tabung Elpiji tiga kilogram bersubsidi.
Kuota tersebut belum termasuk cadangan sebanyak 418 metrik ton, atau total kuota murni dan cadangan sebanyak 6.681 metrik ton, selain itu juga terdapat kuota tambahan pada saat hari raya.
Kepala Bagian Sumberdaya Alam (SDA) Setdakab Lampung Barat Sri Wiyatmi mengatakan, secara aturan perpanjangan tangan pihak Pertamina dalam penyaluran Elpiji khususnya Elpiji bersubsidi tiga kilogram itu berakhir di pangkalan.
BACA JUGA:Selain Dibuat Tepung Tapioka, Ternyata Singkong Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan
Selanjutnya, sesuai Kepmen ESDM No. 37.K/MC.01/MEM M/2023 dan Kepdirjen Migos No 99 K/MC.05/DIM/2023, dalam pendistribusian isi ulang LPG 3 Kg secara tepat sasaran, ditahap I akan dilakukan proses pendataan.
Proses itu, yakni Rumah Tangga dan Usaha Mikro Pengguna LPG 3 Kg untuk memasak serta Nelayan Sasaran dan Petani Sasaran Penerima Bantuan Paket Konverter Kit LPG 3 Kg dari Pemerintah oleh PT Pertamina (Persero) melalui sub penyalur/pangkalan LPG 3 Kg.
Penyalurannya, menggunakan aplikasi berbasis web dimana untuk wilayah Sumatera itu diberlakukan mulai 1 Mei 2023 tak terkecuali untuk wilayah Lampung Barat.
"Pertamina membatasi pihak pangkalan Elpiji menjual kepada pengecer dalam hal ini warung, hanya 20 persen dari kuota yang didapat oleh masing-masing pangkalan, dan secara bertahap itu akan dikurangi, sehingga kedepan penjualan Elpiji tiga kilogram akan sepenuhnya di pangkalan," ungkap Sri Wiyatmi, ditemui di ruang kerjanya Rabu 2 Agustus 2023.
BACA JUGA:Rekomendasi Tas Branded Wanita dengan Harga Terjangkau
Dalam melakukan pembelian Elpiji tiga kilogram di pangkalan, lanjut Sri Wiyatmi, masyarakat harus membawa KTP.
"Tujuannya, Pertamina akan melakukan pencocokan data, apakah masyarakat yang melakukan pembelian elpiji tiga kilogram di pangkalan merupakan masyarakat yang layak menerima subsidi atau tidak," ucapnya.
Sri Wiyatmi menambahkan, jumlah pangkalan Elpiji di Lampung Barat saat ini berjumlah 233 pangkalan dari empat agen penyalur.
Namun, dirinya mengakui sebaran 233 pangkalan tersebut belum mengcover 131 Pekon dan lima kelurahan di bumi beguai jejama sai betik tersebut.
BACA JUGA:Dor! Darah Tersangka Curas Tumpah