Wisata sejarah ke Museum Fatahillah, Menyimpan Sejarah Panjang dan Cerita Mistis

Selasa 08-08-2023,06:31 WIB
Reporter : Ruri Setiauntari
Editor : Yuda Pranata

Balai kota tersebut untuk sementara waktu memang bisa bertahan lama dan cuma punya satu masalah, yakni kondisi tanah yang kurang stabil.

BACA JUGA:Banyak Terdengar Kisah Horor, Ini Fakta Wisata Sejarah Lawang Sewu di Semarang ternyata Justru Diminati

Kondisi tersebut masih bertahan cukup lama. Bahkan, sampai Gubernur Jenderal VOC berganti.

Saat masa pemerintahan Gubernur Jenderal Joan van Hoorn di tahun 1704–1709, gedung itu pun dibongkar dan dibangun kembali di lokasinya yang sekarang, yang disebut kota tua.

Setelah masa penjajahan Jepang pada Perang Dunia II, bangunan ini digunakan oleh Pemerintahan Militer Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, gedung ini kemudian dijadikan sebagai Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

BACA JUGA:6 Destinasi Wisata Sejarah di Kota Tua Jakarta, Cocok Liburan Sambil Belajar

Pada tahun 1970-an, gedung tersebut direnovasi dan diubah menjadi Museum Sejarah Jakarta. Pada 30 Maret 1974, Museum Fatahillah diresmikan dan dibuka untuk umum.

2. Arsitektur museum

Gedung Batavia dirancang dengan gaya arsitektur Belanda klasik yang umum pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Gaya ini mencakup atap datar dengan batu bata merah dan elemen-elemen arsitektur lainnya yang khas dari bangunan Belanda.

Museum Fatahillah memiliki bentuk bangunan yang teratur dan simetris.

BACA JUGA:Kode Redeem ML Terbaru Selasa 8 Agustus 2023, Klaim Granger Doomsday Terminator Mobile Legends

Bangunan ini memiliki beberapa lantai dengan balkon di lantai atas, yang menambah pesona arsitektur klasiknya.

Bangunan ini memiliki jendela-jendela besar dengan pintu-pintu yang tinggi, memungkinkan aliran udara yang baik di dalam gedung.

Meskipun sudah berusia ratusan tahun, gedung ini tetap kokoh dan menjaga integritasnya.

Kategori :