Penggunaan warna mencolok seperti ungu dan hitam menjadi sesuatu yang biasa.
Namun mereka juga menggunakan campuran zat kimia berbahaya seperti timbal, bromin mannite, serta yodium.
Penggunaan lipstick sempat memunculkan pandangan negatif.
Selain pekerja seks, dahulu wanita Eropa tidak diperbolehkan memakai lipstik merah.
BACA JUGA: Daftar Direktur Ditreskrimum Polda Lampung, Ada Mantan Sekretaris Pribadi Kapolri
Bahkan juga ada pandangan jika bibir merah ada kaitannya dengan pemujaan setan dan tukang sihir.
Namun pada era Ratu Elizabeth I sekitar abad ke-16 di Inggris, lipstick merah cerah kembali dipopulerkan.
Tapi karena ada kandungan merkuri yang berasal dari timah putih dan mineral warna merah cinnabar menjadi berbahaya.
Penggunaan pemanis bibir ini juga masih terbatas pada perempuan bangsawan.
BACA JUGA: Apa Kabar Kasus ASN Palsukan Dokumen PPDB? Ini Update Terbaru Dari Inspektorat Bandar Lampung
Padaera Elizabeth Cady Stanton dan Charlotte Perkins Gilman dan lainnya tahun 1912 menyuarakan NYC Suffragette.
Hal ini untuk menunjukkan feminisme serta perlambang emansipasi perempuan.
lipstick terus populer seiring dengan semakin tumbuhnya kesadaran akan merawat diri.
Pada era 1950-an, Grace Kelly, Marilyn Monroe, Audrey Hepburn, dan Elizabeth Taylor muncul menjadi ikon kecantikan Hollywood.
BACA JUGA: Comeback Dengan 20 Member, NCT Bagikan Timeline Poster Album Golden Age
Bahkan menjadi tren dunia. Di era 80-an dan 90-an yang kemudian dikenal sebagai era tren penggunaan lip gloss, shimmer juga lip liner.