BRI Makin Tangguh, Kredit Mikro Tumbuh 11,41 Persen dan Cetak Laba Hingga Rp 29,56 Triliun

Rabu 30-08-2023,17:19 WIB
Reporter : Yuda Pranata
Editor : Yuda Pranata

BACA JUGA:Musnahkan Ratusan Senpira, Polda Lampung dapat Penghargaan dari Lemkapi

Khusus untuk perkembangan Holding Ultra Mikro (UMi), hingga akhir Triwulan II 2023, Holding UMi telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah pinjaman dan 162 juta nasabah simpanan mikro dengan didukung 1.013 unit kantor co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro).

Kemampuan BRI menyalurkan kredit juga diimbangi oleh Perseroan dengan menjaga kualitas kredit yang disalurkan.

NPL BRI pada akhir Triwulan II 2023 tercatat sebesar 2,95% atau membaik apabila dibandingkan dengan NPL pada Triwulan II 2022 sebesar 3,26%.

Hal ini membuat Credit Cost BRI menurun, dari semulai 3,11% pada Triwulan II 2022 menjadi 2,26% pada Triwulan II 2023.

BACA JUGA:Aplikasi AdaKami Bisa Berikan Pinjaman Dana Sampai Rp 20.000.000 dengan Cicilan Jangka Panjang

"Keberhasilan BRI me-manage NPL juga diimbangi dengan pencadangan yang memadai, dimana hingga akhir Triwulan II 2023 tercatat NPL Coverage BRI sebesar 248,54%," Kata Sunarso.

Pertumbuhan Berkelanjutan Didukung Penghimpunan CASA dan Efisiensi 

Sementara itu, dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatatkan total DPK senilai Rp1.245,12 triliun.

Penopang utama pertumbuhan DPK BRI bersumber pada dana murah (CASA) yang tercatat tumbuh 10,13% yoy menjadi Rp815,42 triliun.

Porsi CASA (Giro dan Tabungan) BRI pun terus meningkat, dari semulai 65,12% pada Triwulan II 2022 menjadi 65,49% pada Triwulan II 2023.

BACA JUGA:Daftar Sekarang! Pakai AdaKami Pinjam Dana Rp 6.600.000 Jadi Lebih Mudah

"BRI memiliki 2 strategi utama untuk mendorong penghimpunan CASA ke depan, yakni fokus pada retensi dan akuisisi. Untuk retensi, strategi BRI akan difokuskan pada transaksi digital, mengoptimalkan value chain nasabah wholesale, serta menggunakan big data untuk memaksimalkan peluang dari nasabah. Sedangkan untuk akuisisi, BRI akan menargetkan ekosistem bisnis serta merchant," urai Sunarso.

Dari sisi operasional, business process reengineering yang dilakukan mampu meningkatkan efisiensi dalam operasional bisnis BRI.

Hal tersebut tercermin dari rasio BOPO dan CIR yang tercatat membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) membaik dari semula 69,56% menjadi 67,71% dan CIR (Cost to Income Ratio) membaik dari semula 44,30% menjadi 41,79%.

Tags :
Kategori :

Terkait