Pegadaian sendiri yang merupakan pemberi pinjaman gadai terbesar di Indonesia, berkolaborasi dengan PNM yang unggul dalam pinjaman berbasis kelompok.
Sejak terbentuknya Holding UMi, pinjaman yang disalurkan telah menyentuh lebih dari 36,1 juta usaha mikro dan ultra mikro.
Selain pemberdayaan, dukungan BRI terhadap isu yang diusung AIPF pada infrastruktur hijau ditunjukkan melalui inisiatif ESG.
Penerapan kredit berbasis ESG porsinya telah mencapai 67,2% dari total portofolio kredit, atau senilai Rp732,3 triliun hingga akhir kuartal II- 2023.
BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Gratis Rp 163 Ribu, Cukup Update Ke Premium Bebas Cair Sekarang Juga
Total kredit berbasis ESG yang dimiliki BRI tersebut semakin memperkuat posisi BRI sebagai front-runner on sustainable bank di Indonesia atau pemilik portofolio sustainable finance terbesar di Indonesia.
Hal tersebut tak terlepas dari komitmen BRI yang terus memperkuat praktik keuangan berkelanjutan yang menjadi strategi utama perseroan untuk terus tumbuh dan berkembang.
Adapun penopang utama pertumbuhan kredit berbasis ESG BRI yakni aspek sosial melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Tak hanya itu, aksi lainnya yakni pada tahun 2022, BRI juga menerbitkan Green Bond senilai Rp5 triliun.
BACA JUGA:Tanpa Jaminan, KUR BRI Sediakan Pinjaman Mulai Rp 15 Juta dengan Angsuran Mulai dari Ratusan Ribu
Sebagian dari dana yang terhimpun, disalurkan ke proyek Renewable Energy (mendukung SDGs No 7: Affordable and Clean Energy dan SDGs No 13; Climate Action).
Dari sisi operasional pun BRRI telah menggunakan kendaraan listrik, yakni 97 mobil listrik, 50 motor listrik sebagai kendaraan Operasional kantor.
Bank bersandi BBRI ini juga telah memiliki SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di Lingkungan Kantor Pusat BRI. Selain itu, sebanyak 12 unit kerja BRI telah menggunakan panel surya sebagai alternatif penggunaan listrik. (*)