Marheti dan suaminya Asrul Waton sehari-hari bekerja sebagai tenaga honorer di Lingkungan Pemkab Tulang Bawang Barat mengaku membutuhkan bantuan para dermawan untuk pengobatan buah hatinya tersebut.
Balita asal Tulang Bawang tersebut menderita penyakit itu sejak tiga tahun lalu. Tepatnya pada tahun 2020 saat Fairu Arziki Waton baru lahir.
Balita Fairu Arziki Waton sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta Barat.
BACA JUGA:Kejari Bandar Lampung Setop Kasus Driver Ojol Beli HP Curian
Marheti mengatakan bahwa anaknya tersebut telah menjalani pengobatan sejak beberapa bulan lalu di Jakarta.
Marheti mengaku saat ini anaknya tersebut sedang membutuhkan biaya banyak untuk proses kesembuhannya.
Diakuinya, proses pengobatan putranya tersebut tidak seluruhnya ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Ada yang ditanggung, ada yang tidak. Untuk operasi harus pakai alat, nah alatnya tidak ditanggung BPJS, jadi beli sendiri," terangnya.
Tidak hanya itu, untuk obat anaknya tersebut juga tidak sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Marheti menyampaikan bahwa proses pengobatan anaknya tersebut membutuhkan waktu yang panjang.
Selain waktu, untuk pengobatan putranya itu juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Dalam kondisi tersebut, kedua orang tua balita asal Tulang Bawang itu saat ini tengah kesulitan biaya.
BACA JUGA:AIPF 2023, Kepala Negara ASEAN Simak Showcase Ekosistem Sustainable and Innovative Financing BRI
Bukan hanya untuk pengobatan, bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari di Jakarta kala itu saat menunggu putranya di rumah sakit.
Orang tua balita asal Tulang Bawang tersebut sempat tinggal di rumah singgah ketika berada di Jakarta.