RADARLAMPUNG.CO.ID - Beberapa hal menjadi faktor perubahan cuaca dan suhu udara, khususnya ketika terjadi pada malam hari di Provinsi Lampung.
Ya, belakangan ini ketika masih pada musim kemarau suhu udara di Kota Tapis berseri lebih dingin dibandingkan malam-malam sebelumnya.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung menyebut ada beberapa faktor penyebab fase tersebut, diantaranya perbedaan radiasi bumi dengan matahari.
"Suhu lebih dingin pada malam hingga dini dini hari merupakan fenomena lazim terjadi di musim kemarau, Hal ini terjadi karena adanya perbedaan radiasi bumi dan matahari yang cukup besar antara siang dan malam," Kata Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto, Kamis, 5 Oktober 2023.
BACA JUGA:Daftar Tarif Tol Lampung Per Oktober 2023 Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar
Menurutnya, karena suhu panas ditutupi awan itu maka pada malam hari cuacanya akan cenderung terasa lebih dingin bisa dibawah 25 derajat celcius.
"Tutupan awan cenderung sedikit sehingga udara panas tidak dipantulkan kembali ke bumi, selain itu juga pengarungin monsun australia yang mengalir ke wilayah asia termasuk indonesia yang membawa udara dingin. ini adalah pengaruh angin," Jelasnya.
Rudy menyebut kecepatan angin saat ini mencapai 05 – 22 knots (9 - 40 Km/Jam). Meskin begitu angka tersebut tidak masuk dalam kategori estrem.
Namun tetap saja pihaknya mengimbau masyakat untuk selalu waspada terhadap semua kemungkinan yang terjadi mengingat musim El Nino akan berakhir pada Desember 2023 mendatang.
BACA JUGA:Audit PKN Kasus Bendungan Margatiga Selesai, Calon Tersangka Harap Cemas
"Berdasarkan pantauan kami bertahan di kategori moderat hingga desember 2023," ucapnya.
Sejak tingginya angin kencang di Provinsi Lampung, termasuk Lampung terlihat masyarakat memanfaatkannya dengan bermain layang-layang bahkan menjualnya.(*)